Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani menyatakan dunia internasional lebih mengakui standar produk halal Malaysia daripada Indonesia.
"Kita ketahui, Jepang misalnya, itu pakai standar [produk halal] dari Malaysia," ujar dia, di acara Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia yang diselenggarakan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sabtu (24/10).
Menurut Rosan, hal ini merupakan salah satu pekerjaan rumah yang perlu segera dibenahi pemerintah dan industri di dalam negeri agar standar produk halal Indonesia juga bisa diakui di tingkat internasional. Selain itu, bisa menjadi referensi yang digunakan oleh negara-negara lain dalam memproduksi produk halal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang perlu dipikirkan, bagaimana standar halal Indonesia dapat diterima di tingkat global?" imbuhnya.
Ia mengatakan bila standardisasi produk halal dunia bisa berkiblat ke Indonesia, maka ini akan memberi nilai tambah bagi produk halal nasional. Masyarakat muslim dunia pun akan meningkatkan permintaan konsumsi produk halalnya dari hasil buatan Indonesia.
Lebih lanjut, ia meyakini hal ini akan memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekspor produk halal. Saat ini, pangsa ekspor Indonesia baru mencapai 3,3 persen dari total peredaran produk halal di dunia.
Selain itu, juga bisa meningkatkan pertumbuhan industri halal, di mana saat ini sudah mencapai 7 persen pada 2019. Padahal sebelumnya berada di kisaran 5 persen sejak 2015.
Rosan menilai peningkatan standar produk halal Indonesia bisa dilakukan dengan beberapa hal, seperti peningkatan digitalisasi di industri halal dan sumber daya manusia unggul.
"Transformasi digital UMKM untuk halal value chain perlu didorong dengan inovasi dan infrastruktur digital," tuturnya.
Selain itu, juga bisa dilakukan dengan mempercepat proses sertifikasi halal. Saat ini, pemerintah berencana menggratiskan biaya sertifikasi halal bagi UMKM.
Tak ketinggalan, perlu juga dukungan dari sektor keuangan dan pembiayaan. Salah satunya bisa dimaksimalkan melalui hasil penggabungan alias merger tiga bank BUMN syariah yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan sertifikasi halal pada produk-produk ekspor bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing di tingkat global.
(uli/arh)