Kapitalisasi Saham Syariah Dominasi Pasar Modal Indonesia

CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2020 13:53 WIB
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menuturkan nilai kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp3.061,6 triliun per 27 Oktober 2020.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menuturkan nilai kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp3.061,6 triliun per 27 Oktober 2020. Ilustrasi. (ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan saham syariah mendominasi kapitalisasi pasar modal Indonesia. Kondisi ini menunjukkan pasar modal syariah berkembang sangat baik.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menuturkan nilai kapitalisasi pasar saham syariah mencapai Rp3.061,6 triliun per 27 Oktober 2020.

"Total nilai kapitalisasi saham syariah mencapai Rp3.061,6 triliun atau 51,4 persen dari seluruh kapitalisasi pasar modal Indonesia sebesar Rp5.956,7 triliun," ujarnya dalam Sharia Investment Week (SIW), Senin (16/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia merincikan jumlah outstanding efek syariah di pasar modal meliputi 467 saham syariah, 163 sukuk korporasi, 284 reksa dana syariah, serta 65 sukuk negara. Ke depan, ia meyakini jumlahnya akan terus bertambah.

Ia menambahkan pasar modal syariah Indonesia adalah yang memiliki produk investasi lengkap pertama di dunia. Pasalnya, produk investasi pasar modal syariah Indonesia mampu menghubungkan dengan filantropi Islam, seperti zakat saham, wakaf saham, dan wakaf tunai yang dikaitkan dengan Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS).

Untuk sukuk wakaf sendiri, saat ini baru diterbitkan oleh pemerintah. Namun, Hoesen menuturkan ke depannya sukuk wakaf diharapkan dapat diterbitkan oleh nadzir atau pengelola aset wakaf yang memenuhi syarat dan pihak korporasi yang bekerjasama dengan nadzir.

"Pengembangan sukuk wakaf ini bisa menjadi alternatif pilihan investasi yang menarik bagi investor karena memadukan aspek bisnis dan spiritual yang bernilai ibadah," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi menuturkan bukan hanya dari kapitalisasi pasar, namun jumlah transaksi dan frekuensi saham syariah juga mendominasi pasar modal.

"Volume transaksi saham syariah mencapai 56,9 persen, serta frekuensi saham syariah mencapai 61,9 persen dari total transaksi saham di Bursa Efek Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, jumlah investor syariah telah meningkat lebih dari 1500 persen, dari 4.908 investor di 2015 menjadi 80.152 investor per September 2020. Sementara itu, tingkat keaktifannya mencapai 25,2 persen.

"Hal tersebut menunjukkan pasar modal syariah sudah menjadi pilihan investasi yang populer di masyarakat Indonesia," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER