Kemenkeu Catat Suntikan Modal ke BUMN Cair Rp16,95 T

CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2020 15:26 WIB
Kemenkeu mencatat realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) baru mencapai Rp16,95 triliun atau 48,3 persen dari alokasi per 10 November 2020.
Kemenkeu mencatat realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) telah mencapai Rp16,95 triliun per 2 November 2020.. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru mencapai Rp16,95 triliun per 10 November 2020. Angka itu setara 48,3 persen dari alokasi tahun ini, Rp35,05 triliun.

"Sampai 10 November 2020 telah dilakukan realisasi PMN sebesar Rp16,95 triliun," kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenke Isa Rachmawarta dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI yang dilangsungkan secara virtual, Senin (16/11).

Isa merinci realisasi PMN terbesar diberikan kepada PT PLN (Persero) sebesar Rp5 triliun. Kemudian, PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp3,5 triliun dari total Rp11 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Realisasinya untuk Hutama Karya Rp3,5 triliun dan ini ada dua batch. Pertama dalam alokasi awal di APBN Rp3,5 triliun kemudian dalam PEN ditambahkan lagi Rp7,5 triliun," ujar Isa.

Berikutnya, PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF (Persero) Rp1,75 triliun untuk mendukung perumahan.

"Memang tadinya lebih dari Rp2 triliun tapi dalam rangka PEN kami koreksi jadi Rp1,75 triliun dan sudah dicairkan," ujarnya.

Selanjutnya, realisasi PMN PT Permodalan Nasional Madani atau PNM (Persero) sebesar Rp1 triliun dari alokasi Rp2,5 triliun. Sebesar Rp1,5 triliun sisanya sedang dalam proses untuk dapat dicairkan bulan ini.

Lalu, PT Geo Dipa Energi (Persero) mendapatkan pencairan Rp0,7 triliun untuk pengembangan Dieng 2 dan Patuha 2.

Isa kemudian menerangkan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) telah mendapatkan suntikan modal batch pertama senilai total Rp5 triliun. Rinciannya, Rp4 triliun untuk mendukung permodalan bisnis biasa dan Rp1 triliun untuk bisnis National Interest Account (NIA).

Penyaluran PMN PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) dilakukan dalam dua batch. Pertama, non tunai, sebesar Rp268 miliar untuk konversi utang piutang negara menjadi saham tambahan modal pemerintah pada BPUI.

"Batch kedua Rp6 triliun tunai untuk support Jamkrindo dan Askrindo yaitu penjaminan UMKM. Jadi ini juga belum (cair) rencananya akhir bulan ini atau awal bulan depan," ujarnya.

Sementara itu, penyaluran PMN untuk ITDC dilakukan dalam satu batch sebesar Rp500 miliar. Rencananya, pencairan dilakukan pada Oktober ini.

[Gambas:Video CNN]



(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER