Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat rampung 100 persen pada 2027.
Ia mengatakan nantinya pelabuhan tersebut akan menjadi pusat kegiatan ekspor dan impor, khususnya untuk industri yang berkembang di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Pada saat itu kami harapkan industri-industri yang berkembang di Jawa Barat khususnya dan juga Jawa Tengah menggunakan Patimban sebagai pelabuhan utama ekspor-impor dan distribusi ke seluruh Indonesia," ujarnya dalam Dialog Publik: Pelabuhan Patimban dan Pengembangan Ekonomi Daerah, Senin (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu industri yang ia sebut adalah otomotif yang terdapat di daerah Karawang dan sekitarnya.
Ia berharap keberadaan Patimban bisa memberi kemudahan bagi industri otomotif tersebut untuk melakukan ekspor dan impor.
Ia mengatakan sebelum 2027, Pelabuhan Patimban bisa mulai dioperasikan pada Desember 2020 ini. Pada fase pertama ini, pelabuhan akan berkapasitas 25 ribu TEUs per tahun.
Patimban juga menjadi terminal kendaraan seluas 25 ha dengan kapasitas mobil 218.000 CBU.
"Harapannya, Desember nanti kita akan gunakan pertama kali untuk car terminal yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan ekspor-impor mobil juga distribusi mobil ke seluruh Indonesia," imbuhnya.
Sementara pada tahap 2, pembangunan terminal ini akan berlangsung pada 2024-2025. Di tahap tersebut, akan ada pembangunan terminal peti kemas sehingga kapasitas kumulatif sebesar 5,5 juta TEUs.
Sementara tahap 3 pada 2026-2027, kapasitas kumulatif terminal peti kemas akan mencapai 7,5 juta TEUs.
Tak cuma kegiatan ekspor dan impor nasional, Pelabuhan Patimban ini juga diharapkan bisa mendorong perekonomian di Jawa Barat.
"Satu lagi, Patimban, Kertajati dan Cirebon adalah tiga titik potensial yang bisa menjadi prospek yang cerah di mana logistik internasional bisa didistribusikan dari Kertajati dan Cirebon jadi destinasi wisata tujuan yang baik," tandasnya.
(hrf/agt)