Kemenkop UKM: 23 Persen Penjualan Menurun Selama Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2020 05:45 WIB
Survei Kemenkop UKM melansir penjualan UKM merosot 23 persen selama pandemi covid-19. Sementara, 20 persen pelaku mengalami hambatan distribusi.
Survei Kemenkop UKM melansir penjualan UKM merosot 23 persen selama pandemi covid-19. Sementara, 20 persen pelaku mengalami hambatan distribusi. Ilustrasi UKM. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Koperasi dan UKM menyebut survei yang dilakukan pihaknya menunjukkan bahwa penjualan 'wong cilik' atau UKM merosot hampir 23 persen akibat pandemi covid-19.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria Simanungkalit menyebut survei juga menemukan sebanyak 20 persen pelaku UMKM mengalami hambatan distribusi dan 19,39 persen mengaku kesulitan permodalan.

Lalu, sebanyak 18,87 persen dari pelaku usaha yang mengikuti survei menyebut bahwa kesulitan mendapatkan bahan baku, diikuti keluhan terhambatnya produksi oleh 18,83 persen partisipan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk itu dibutuhkan terobosan di masa pandemi agar bisa bangkit sebagai roda ekonomi, kami mendorong usaha kecil termasuk di daerah melakuakn divesifikasi dengan adaptasi new normal dan terhubung digitalisasi," katanya pada pembukaan Indonesia Digital Tradeshow 2020 pada Selasa (17/11).

Victoria bilang bahwa hasil survei yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) juga mencermati hal serupa. Dalam survei tersebut ditemukan hampir 50 persen pelaku UMKM berhenti berproduksi akibat pandemi.

Survei ADB yang melibatkan 500 pelaku UMKM ini juga menemukan 60 persen pelaku UMKM mengurangi karyawannya selama pandemi.

Yang tak kalah mengkhawatirkannya, 88 persen mengaku tidak punya kas atau tabungan karena terbatasnya akses ke pembiayaan formal.

"39 persen UMKM menggantungkan pinjamannya ke saudara dekat dan lebih dari 60 persen usaha mikro dan kecil mengurangi karyawan khususnya sektor manufaktur," imbuhnya.

Di kesempatan sama, dia menyoroti ketimpangan antara kontribusi pelaku UMKM dan korporasi terhadap PDB Nasional. Dia bilang 99,9 persen dari total usaha di Indonesia berupa UMKM, pun mampu menyerap 97 persen angkatan kerja, namun kontribusi terhadap total PDB hanya sekitar 61 persen.

Sisanya, berasal dari korporasi atau usaha besar yang hanya 0,01 persen dari total jumlah usaha di dalam negeri.

"Untuk itu perlu kerja sama berbagai pihak untuk meningkatkan kontribusi UMKM untuk naik kelas menjadi usaha menengah bahkan besar," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER