Industri Ramal Ekspor Minyak Nabati Naik 10 Persen pada 2021

CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2020 06:00 WIB
Industri meramalkan ekspor minyak nabati tahun depan naik 10,2 persen dari 33,7 juta ton menjadi 36,7 juta ton.
Industri ramal ekspor minyak nabati naik 10,2 persen pada tahun depan. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) memproyeksikan ekspor minyak nabati tahun depan naik sebesar 10,2 persen dari 33,7 juta ton menjadi 36,7 juta ton.

Direktur Eksekutif Gimni Sahat Sinaga mengatakan kenaikan akan disumbang minyak olahan (processed oil) dari 25,2 juta ton menjadi 29,3 juta ton.

Namun, ia melihat potensi penurunan ekspor minyak sawit mentah (crude CPO) dari 8,1 juta ton menjadi 7,4 juta ton untuk periode sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami lihat ekspor akan meningkat 10 persen dibandingkan 2020," katanya pada press briefing secara daring, Rabu (9/12).

Ia menambahkan ekspor oleokimia (oleochemical) akan bertumbuh di tengah penurunan CPO dari 5,33 juta ton menjadi 5,49 juta ton pada 2021 atau bertambah sekitar 3 persen.

Kenaikan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191/PMK.05/2020 Tentang Perubahan Atas PMK Nomor 57/PMK.05/2020 Tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Pada Kementerian Keuangan.

Menurut dia, PMK yang mulai efektif pada 10 Desember 2020 tersebut mendukung hilirisasi industri, sehingga produksi dapat digenjot dari rata-rata di level 3,2 juta ton per tahun menjadi 5 juta ton per tahun.

Selain itu, ia juga menyebut ekspor biodiesel akan naik dari 107 ribu ton per tahun menjadi 120 ribu ton per tahun untuk periode sama.

[Gambas:Video CNN]



(wel/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER