Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak terbatas pada Senin (14/12). Bahkan, sebagian besar pelaku pasar masih menarik dananya dari pasar modal.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut IHSG tercatat jual bersih (net sell) sejak akhir tahun lalu hingga perdagangan terakhir atau year to date (ytd). Dengan begitu, IHSG diprediksi bergerak dalam rentang konsolidasi.
"Masih tercatatnya capital outflow secara ytd turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG," kata William dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan IHSG masih bergerak di bawah level 6.000. Tepatnya, indeks berada dalam rentang support 5.863 dan resistance 5.998.
Ia menyarankan pelaku pasar untuk mencermati beberapa saham berkapitalisasi besar. Saham yang dimaksud, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menilai IHSG berada dalam area jenuh beli. Ia menilai pergerakan indeks akan terbatas.
Meski demikian, ia berpendapat IHSG masih berpeluang menuju ke level 6.000. Menurutnya, indeks akan bergerak dalam rentang 5.874 dan resistance 6.009.
Beberapa saham yang patut dicermati, kata Nafan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Sebagai informasi, IHSG menguat tipis 0,08 persen di level 5.938. Namun, mayoritas atau 266 saham melemah, 205 saham menguat, dan 157 saham stagnan.