Kuasa hukum PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Hotman Paris Hutapea membantah Sekretaris Habib Rizieq Shihab (HRS) Center Haikal Hassan memiliki saham di perusahaan jasa pengiriman barang dan logistik itu.
Hal itu diungkapkan Hotman untuk merespons sejumlah isu yang berkembang bahwa Haikal memiliki saham di JNE.
"Jadi kesimpulannya Haikal Hassan tidak ada saham satu lembar pun, tidak aktif sebagai pengurus, bahkan tidak aktif dalam kegiatan bisnis apapun di JNE," kata dia di Jetski Cafe, Jakarta Utara, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu kepemilikan saham Haikal di JNE ramai di media sosial usai karib Imam Besar FPI itu, bersama sejumlah tokoh lain, memberi ucapan selamat ulang tahun ke-30 kepada JNE beberapa waktu lalu.
Selain dituding berafiliasi dengan ormas tertentu, isu kemudian berkembang menjadi Haikal memiliki saham di JNE. Usai riuh percakapan tersebut, tagar #boikotJNE menggema di media sosial.
Hotman tak mengetahui persis ucapan selamat ulang tahun itu berbuntut pada tudingan bahwa perusahaan yang menjadi kliennya berafiliasi dengan ormas tertentu. Bahkan, dituding membiayai gerakan radikal hingga terorisme.
Padahal, ada sejumlah tokoh lain yang juga ikut melakukan hal serupa dengan Haikal. Beberapa di antaranya seperti Direkrut Utama Pertamina, Ahok, hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Itulah adanya bahwa itu, bukan karena ada kaitan kedekatan apapun kepemilikan maupun kepengurusan," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama JNE Mohammad Feriadi mengatakan saat ini ada enam orang pemegang saham di JNE. Ia menegaskan Haikal bukan termasuk di dalamnya.
Selain dirinya sebagai pemegang saham mayoritas, kelima pemegang saham kain yakni, Jauhari Zain, Chandra Fireta, Marcellinus Kuncoro Adhi, Hui Mariawati, dan Mirta Akbari. Sebagian besar dari mereka adalah pimpinan direksi dan keluarga pendiri JNE.
"Demi Allah bahwa JNE adalah organisasi yang netral. JNE tidak berafiliasi dengan organisasi kelompok atau perorangan manapun," katanya.