BPS Belum Hitung Efek Kelangkaan Kontainer ke Kinerja Dagang

CNN Indonesia
Selasa, 15 Des 2020 18:55 WIB
BPS belum dapat menghitung dampak kelangkaan kontainer ke kinerja neraca perdagangan Indonesia karena perlu penelusuran khusus.
BPS menyatakan belum bisa menghitung dampak kelangkaan kontainer ke kinerja neraca perdagangan Indonesia.Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan belum bisa menghitung dampak kelangkaan kontainer ke kinerja neraca perdagangan Indonesia. Pasalnya, neraca perdagangan justru berada di tren yang positif akibat permintaan yang mulai menggeliat lagi di tengah pandemi virus corona atau covid-19.

Kendati begitu, Kepala BPS Suhariyanto membenarkan bahwa ada isu kelangkaan kontainer yang mewarnai pasar perdagangan internasional pada tahun ini. Kelangkaan terjadi karena pandemi covid-19.

"Kelangkaan kontainer akibat pandemi covid ini belum bisa kami tangkap secara utuh ke ekspor-impor Indonesia, karena untuk melihat bagaimana dampak kelangkaan kontainer perlu penelusuran khusus," kata Suhariyanto saat konferensi pers virtual pada Selasa (15/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya kelangkaan kontainer sempat dikeluhkan oleh para eksportir, importir, pemilik kapal, hingga para pengusaha logistik. Ketua DPP Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (Indonesian National Shipowners Association/INSA) Carmelita Hartoto mengatakan kelangkaan kontainer terjadi karena lalu lintas perdagangan internasional terhambat kebijakan penguncian wilayah alias lockdown di sejumlah negara pada awal pandemi.

"Pandemi ini merusak ekonomi dunia, arus barang jauh berkurang, sehingga internasional shipping line mengurangi tonnage. Selanjutnya kontainer-kontainer kosong juga menjadi terhambat untuk repo karena banyak negara melakukan lockdown dan terjadi congesti di banyak pelabuhan," ungkap Carmelita kepada CNNIndonesia.com.

Kelangkaan juga terjadi ketika bisnis dan industri China mulai bangkit, namun negara-negara lain belum, sehingga arus kontainer tetap terhambat. Dari kondisi ini, Carmelita mengatakan INSA pernah meminta pemerintah agar memberikan kebijakan bantuan.

"Agar memberikan insentif dalam biaya dan pengurusan repo kontainer kosong agar operator pelayaran internasional dapat merepo kontainer kosong ke Indonesia," jelasnya.

Kendati begitu, kelangkaan kontainer masih terjadi. Keluhan soal kelangkaan kontainer juga pernah disampaikan oleh Ketua Asosiasi Logistik (ALI) Zaldy Ilham Masita.

"Jadi tidak bisa kapal kontainer hanya membawa kontainer ekspor dari Indonesia ke China misalnya, tapi dari China ke Indonesia tidak ada sama sekali kontainer impornya," tutur Zaldy.

Kendati begitu, Zaldy bilang masalah ini tidak bisa diatasi sendiri oleh Indonesia. Pasalnya, lalu lintas kontainer tetap bergantung pada logistik internasional.

Untuk itu, menurutnya, perlu ada kerja sama lebih kuat antar sesama negara dalam sistem lalu lintas kontainer dan kelogistikan. Masing-masing negara diharapkan tetap bisa membuka lalu lintas kontainer mereka, khususnya para negara mitra dagang utama.

"Tapi kapan masalah kekurangan kontainer ini akan selesai, ya tergantung pulihnya ekonomi dunia dan mulai terjadinya keseimbangan baru flow atau aliran kontainer," tuturnya.

Lebih lanjut, masalah kontainer langka saat ini menimbulkan biaya kirim yang lebih tinggi di Indonesia. Para eksportir harus menghadapi kenaikan biaya kirim dan menegosiasi ulang kebutuhan kontainernya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER