Japan Credit Ratings Pertahankan Kualitas Surat Utang RI

CNN Indonesia
Selasa, 22 Des 2020 17:38 WIB
Japan Credit Rating Agency Ltd (JCR) mempertahankan peringkat surat utang (sovereign credit rating) Indonesia di posisi BBB+/outlook stabil (investment grade).
Japan Credit Rating Agency Ltd (JCR) mempertahankan peringkat surat utang (sovereign credit rating) Indonesia di posisi BBB+/outlook stabil (investment grade). Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Japan Credit Rating Agency Ltd (JCR), lembaga pemeringkat kredit dari Negeri Sakura mempertahankan peringkat surat utang (sovereign credit rating) Indonesia di posisi BBB+/outlook stabil (investment grade) per 22 Desember 2020. Sebelumnya, peringkat serupa diberikan pada 31 Januari 2020.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan peringkat surat utang yang stabil dari JCR ini mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif terjaga, meski sempat resesi karena tumbuh negatif dalam dua kuartal berturut-turut, yaitu minus 5,32 persen pada kuartal II dan 3,49 persen pada kuartal III.

"Pertumbuhan ekonomi yang solid ditopang oleh permintaan domestik, utang pemerintah yang terkendali, serta resiliensi ekonomi Indonesia terhadap gejolak eksternal yang didukung oleh kebijakan nilai tukar yang fleksibel, kredibilitas kebijakan moneter, dan akumulasi cadangan devisa," terang Perry dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (22/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, upaya pemerintah untuk mengendalikan dampak pandemi virus corona atau covid-19 terhadap perekonomian. Hal ini dilakukan melalui berbagai kebijakan di sektor fiskal dan moneter.

"JCR memperkirakan rasio utang pemerintah terhadap PDB diperkirakan tetap terkendali pada kisaran 40 persen di tengah kebijakan fiskal yang ekspansif," tuturnya.

Ketiga, komitmen pemerintah untuk menjaga momentum reformasi struktural ekonomi, meski di tengah pandemi. Hal ini ditandai dengan penerbitan UU Cipta Kerja.

Kendati begitu, Perry mengatakan JCR turut memberikan catatan penting terkait tantangan ekonomi yang ada di depan Indonesia. Pertama, ketergantungan Indonesia terhadap sumber daya alam yang masih tinggi.

Kedua, rasio penerimaan negara terhadap PDB yang rendah. Ketiga, proses pendalaman pasar keuangan domestik yang masih berlangsung.

Lebih lanjut, Perry menilai hasil evaluasi JCR terhadap surat utang Indonesia sangat baik. Pasalnya, penilaian tersebut mencerminkan terjaganya kepercayaan investor terhadap surat utang, pasar keuangan, dan perekonomian Tanah Air.

"Hal ini ditopang oleh kredibilitas kebijakan dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah," katanya.

Ke depan, BI akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik, mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, dan melanjutkan sinergi dengan pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

[Gambas:Video CNN]



(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER