Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan terakhir tahun ini, Rabu (30/12). Pelemahan indeks saham dikarenakan aksi ambil untung atau profit taking jelang libur tahun baru.
Sentimen positif berupa stimulus AS yang baru saja diteken Presiden Donald Trump, termasuk anggaran negara 2021, bahkan tak mampu menopang laju IHSG.
"Secara teknikal candlestick membentuk long black body mengindikasikan potensi bearish. Diperkirakan aksi profit taking masih akan berlanjut di hari terakhir perdagangan di 2020," imbuh Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.993-5.951 dan resistance 6.185-6.110.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan hari terakhir perdagangan bursa pada 2020 disinyalir masih bergerak dalam rentang konsolidasi wajar.
Para investor asing, menurutnya, hingga saat ini masih mencatat capital outflow. "Namun,mengingat hingga saat ini kondisi perekonomian Indonesia masih berada dalam kondisi stabil, sehingga peluang kenaikan masih terbuka lebar," terang dia.
Ia juga memprediksi fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG di hari ini
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 5.921 dan resistance 6.123. Ada pun saham-saham pilihannya yaitu GGRM, EXCL, ADHI, BBCA, SMGR, ACES, dan WIKA.
Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup melemah. Indeks Dow Jones turun 0,22 persen ke level 30.335, S&P 500 turun 0,22 persen ke level 3.727, dan Nasdaq Composite turun 0,38 persen menjadi 12.850.