Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir 2021 akan tembus ke level 7.000. Hal tersebut sejalan dengan penurunan risiko serta ketidakpastian akibat pandemi covid-19 di pasar global.
Di samping itu, pasar modal juga telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari dampak covid-19. Dalam beberapa pekan terakhir, indeks sempat berada di atas level 6.000 meski ditutup di posisi 5.979 pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2020.
"IHSG diprediksi bisa mencapai 6.800 atau 7.000 di akhir Desember 2021. Hal tersebut mengingat pada 22 Desember IHSG sempat menyentuh 6.165 walaupun di akhirnya sedikit di bawah 6.000," ucapnya dalam pembukaan perdagangan BEI 2021, Senin (4/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, Airlangga juga optimistis jumlah perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham (Initial Public Offering/IPO) tahun ini bisa mencapai target 30 perusahaan. Bahkan, menurutnya, jumlah tersebut masih bisa bertambah mengingat rendahnya target ketimbang realisasi tahun 2020 yakni 51 perusahaan.
Kemudian, ia berharap jumlah dana yang dihimpun bisa jauh lebih dari 2020 yang tembus Rp118,7 triliun mengingat rendahnya yield Surat Berharga Negara (SBN).
"Bursa efek mentargetkan 30 perusahaan akan melakukan IPO di 2021 dan kami berharap jumlah dananya cukup signifikan apalagi tadi disampaikan bahwa SBN saat sekarang sangat rendah, sehingga dengan SBN yang rendah ini bisa mendorong lebih banyak IPO lagi atau mencari dana dari pasar modal," tuturnya.
Seperti diketahui Direktur Utama BEI Inarno Djayadi menuturkan pihaknya telah mencantumkan target IPO 30 perusahaan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun ini.
Sementara itu, nilai emisi atau penghimpunan dana dari IPO tahun ini mencapai Rp6 triliun. Dibandingkan tahun lalu, angka penghimpunan dana lewat IPO turun tajam sekitar 59,37 persen dari sebelumnya Rp14,77 triliun, dari 55 perusahaan.
Untuk tahun depan, Inarno berharap ada perusahaan kakap yang melantai di bursa sehingga menghasilkan nilai emisi dalam jumlah besar.
"Untuk fund raise-nya (penghimpunan dana) kami tidak pernah menargetkan berapa. Kami harapkan ke depan akan ada beberapa yang besar," ujarnya.