Bank Dunia Ramal Ekonomi RI Tumbuh 4,4 Persen Tahun Ini

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jan 2021 13:26 WIB
Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini bisa melaju 4,4 persen karena peluncuran vaksin corona.
Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini bisa melaju 4,4 persen karena peluncuran vaksin corona. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,4 persen pada 2021. Hal ini tertuang dalam laporan Bank Dunia bertajuk "Global Economic Prospects" edisi Januari 2021.

Sebelumnya, pada Oktober 2020 lalu, Bank Dunia sempat memprediksikan skenario terburuk. Apabila ekonomi RI tahun lalu cuma tumbuh minus 2 persen, laju ekonomi 2021 cuma 3 persen. Sementara, apabila ekonomi tumbuh minus 1,6 persen pada 2020, laju ekonomi tahun ini 4,4 persen.

Ekonomi Indonesia juga diprediksi semakin positif tahun depan. Bank Dunia meramalkan ekonomi Indonesia menyentuh 4,8 persen pada 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sejalan dengan prospek di Asia Timur dan Pasifik yang diprediksi tumbuh 7,4 persen pada tahun ini. Salah satu yang mendorong pertumbuhan ekonomi 2021 adalah proses vaksinasi covid-19.

"(Prediksi pertumbuhan ekonomi) didasarkan pada peluncuran vaksin yang efektif pada kuartal I 2021 di negara-negara ekonomi besar dan setelahnya pasar berkembang, lalu negara dengan ekonomi berkembang yang lebih kecil," tulis Bank Dunia, dikutip Rabu (6/1).

Meski ekonomi mulai pulih, aktivitas ekonomi diprediksi masih belum kembali sepenuhnya seperti sebelum pandemi covid-19. Sebab, dampak pandemi bersifat jangka panjang.

"Investasi dan produktivitas diperkirakan tetap tertekan dan ketidakpastian tetap tinggi," kata Bank Dunia.

Sementara, ekonomi China diproyeksi sebesar 7,9 persen. Kemudian, ekonomi Vietnam diprediksi 6,7 persen tahun ini.

[Gambas:Video CNN]

Sebaliknya, pemulihan ekonomi di negara-negara Kepulauan Pasifik diperkirakan lebih lama. Pasalnya, negara itu bergantung dengan sektor pariwisata yang terpukul cukup keras oleh pandemi.

Secara keseluruhan, masih terdapat sejumlah risiko dalam pemulihan ekonomi di Asia Timur dan Pasifik. Beberapa risiko, misalnya penundaan peluncuran vaksin covid-19 hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi regional.

 

(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER