Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa negara perlu menstimulasi permintaan masyarakat untuk menggerakkan lagi kegiatan bisnis dan investasi di dalam negeri yang sekarang ini tertekan corona. Ia yakin hal itu bisa menjadi jalan bagi pemerintah untuk menangani krisis ekonomi.
Mengutip dari akun Facebook SBY, Jumat (8/1), ia mengatakan jika bisnis dan investasi kembali bergeliat, maka lapangan pekerjaan akan terbuka lebar. Hal itu akan membuat angka pengangguran menurun secara bertahap, sehingga masyarakat punya penghasilan lagi.
"Syarat terbukanya lapangan kerja adalah apabila investasi dan bisnis menggeliat lagi. Kebangkitan dan pergerakan ekonomi tersebut bisa terwujud jika konsumsi atau permintaan utamanya rumah tangga kembali pulih," tulis SBY.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY menyadari menstimulasi permintaan perlu waktu yang tak sebentar. Hal ini perlu kebersamaan antara seluruh jajaran pemerintahan, dunia usaha, hingga masyarakat
"Tantangan utama yang bakal dihadapi oleh pemerintah adalah bagaimana fiskal dan APBN bisa dikelola dengan baik," ujar SBY.
Nantinya, jika permintaan mulai pulih karena mayoritas masyarakat telah kembali mendapatkan penghasilan, maka dana yang harus dikucurkan pemerintah untuk bantuan sosial bisa ditekan. Alhasil, belanja negara bisa diminimalisir.
Bila belanja berhasil ditekan, pemerintah bisa mengurangi angka defisit dan utang. Sebab, SBY menilai utang negara yang cukup besar telah membebani APBN.
"Betapa beratnya ekonomi jika misalnya 40 persen lebih belanja negara harus dikeluarkan untuk membayar cicilan dan bunga utang," ucap SBY.
Selain masalah ekonomi, SBY juga menyoroti janji pemerintah menyediakan vaksinasi gratis kepada masyarakat. Menurutnya, pemerintah harus menepati janji tersebut meski ruang fiskal pemerintah sangat terbatas saat ini.
"Kalau tidak, misalnya salah perencanaan dan salah hitung, bisa menimbulkan chaos tersendiri," imbuh SBY.
Bukan cuma itu, pemerintah juga akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Jika itu terjadi, maka masyarakat akan panik, marah, dan kehilangan harapan.
"Keseluruhan upaya mengatasi pandemi di negeri juga bisa gagal. Lakukan manajemen krisis yang efektif serta bekerja siang dan malam. Bukan business as usual," pungkas SBY.
Lihat juga:Tarif Listrik Kuartal I 2020 Tidak Naik |