Surplus perdagangan China dengan Amerika Serikat (AS) meningkat sebesar 7,1 persen menjadi US$317 miliar sepanjang 2020. Data administrasi bea cukai China menunjukkan surplus perdagangan didorong peningkatan ekspor elektronik dan alat pelindung diri (APD).
Hal tersebut dinilai cukup mengesankan sebab ekonomi China terkontraksi pada kuartal pertama 2020 akibat aktivitas bisnis yang lumpuh karena virus corona.
Belum lagi kesepakatan perdagangan dengan AS mengharuskan Beijing untuk meningkatkan impor dari Paman Sam pada tahun lalu. Seperti diketahui, Donald Trump telah menjadikan pengurangan kesenjangan dagang dengan China sebagai salah satu prioritas Trump selama dia menjadi Presiden AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara bea cukai China Li Kuiwen mengatakan meski negaranya menghadapi kesulitan dan tantangan, rapor impor dan ekspor negara mereka cukup menggembirakan.
"Hasilnya secara signifikan lebih baik dari yang diharapkan," ucapnya seperti dikutip AFP, Kamis (14/1).
Faktanya, perekonomian negeri tirai bambu memang segera pulih setelah penyebaran virus terkendali dan ekspor medis mereka melonjak ketika pandemi covid-19 mulai menerpa negara lain.
Li menjelaskan ekspor produk mekanik dan listrik juga meningkat, yang terlihat dari produk laptop, peralatan rumah tangga serta instrumen dan peralatan medis.
"Nilai ekspor tekstil, termasuk masker yang permintaannya melonjak secara global selama pandemi naik 30,4 persen," tambahnya.