IHSG Bisa Sentuh 7.000 Jika Ekonomi RI 4,5 Persen Tahun Ini

CNN Indonesia
Kamis, 14 Jan 2021 15:12 WIB
Manulife memproyeksikan IHSG tembus 7.000 pada tahun ini ditopang oleh pertumbuhan ekonomi RI yang berkisar 4,3-4,5 persen.
Manulife memproyeksikan IHSG tembus 7.000 pada tahun ini ditopang oleh pertumbuhan ekonomi RI yang berkisar 4,3-4,5 persen. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,3 persen sampai 4,5 persen pada 2021. Sementara, di pasar modal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tembus kisaran 7.000.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, Kepala Ekonom dan Strategi Investasi Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan mengatakan proyeksi ini berasal dari tren pemulihan ekonomi yang mulai berlangsung sejak akhir tahun lalu. Hal ini sejalan dengan ten ekonomi di tingkat global.

Menurut hitung-hitungan Manulife, proyeksi ekonomi dunia yang berada di kisaran minus 4,4 persen pada 2020 akan melonjak ke 5,2 persen pada 2021. Begitu juga dengan perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia, diperkirakan naik dari minus 1,7 persen menjadi 8 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini turut mengerek proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) dunia secara nominal, yaitu dari proyeksi US$83,8 triliun pada 2020 menjadi US$91 triliun pada 2021. "Katalis perbaikan ekonomi ada di kawasan Asia," ungkap Katarina secara virtual kepada awak media, Kamis (14/1).

Selain karena tren dunia, pemulihan ekonomi Indonesia juga akan didukung oleh program vaksinasi corona atau covid-19.

Proyeksi Manulife, pemerintah setidaknya bisa menggelar vaksinasi untuk 40 juta orang pada Januari-April 2021 dan 141 juta orang sisanya pada April 2021 sampai Maret 2022.

"Ekspektasi perbaikan ekonomi di 2021 ditopang oleh ketersediaan vaksin dan pelonggaran pembatasan sosial global yang mendukung normalisasi aktivitas ekonomi," tuturnya.

Kendati begitu, ia memandang tren pemulihan ekonomi tidak langsung melejit cepat pada awal tahun. Sebab, perbaikan cenderung bertahap sejalan dengan pandemi corona yang masih ada di berbagai belahan dunia.

"Pemulihan diperkirakan semakin terakselerasi di paruh kedua tahun ini seiring peningkatan akses terhadap vaksin serta aktivitas vaksinasi," terang dia.

Di sisi lain, lantaran pemulihan ekonomi bergantung pada vaksinasi covid-19, maka faktor ini juga memberikan risiko bagi lambatnya pemulihan ekonomi. Khususnya, bila distribusi vaksin terkendala dan memburuknya pandemi covid-19 secara global.

Selain persoalan vaksin, Katarina memandang prospek ekonomi Indonesia mencapai 4,5 persen juga berasal dari dukungan fiskal pemerintah.

Hal ini tercermin dari proyeksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang masih berada di kisaran 5,7 persen dari PDB pada 2021.

"Percepatan pencairan anggaran PEN dapat membantu proses pemulihan ekonomi," imbuhnya.

Sementara, tingkat inflasi diramal ada di kisaran 2,8 persen sampai 3 persen pada tahun ini. Inflasi sedikit meningkat dari tahun lalu karena prospek pemulihan ekonomi lebih tinggi pada paruh kedua tahun ini, sehingga peningkatan permintaan berpotensi menggerakkan inflasi.

Hal ini juga didukung oleh tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang diprediksi berada di kisaran 3,5 persen sampai 3,75 persen sepanjang tahun ini.

"BI masih berkomitmen menjaga kebijakan akomodatif dan mendukung kebijakan fiskal pemerintah. BI masih akan menjadi standby buyer dalam lelang obligasi pemerintah sebagai non-competitive bidder," jelasnya.

Kebijakan bank sentral nasional ini turut memungkinkan stabilitas nilai tukar rupiah di kisaran Rp13.800 sampai Rp14.500 per dolar AS pada tahun ini. Begitu juga dengan tingkat imbal hasil (yield) surat utang pemerintah bertenor 10 tahun yang diperkirakan berada di 5,5 persen.

Berbagai prospek ini selanjutnya akan menopang kinerja IHSG yang diramal melanjutkan penguatan dari akhir tahun lalu. Proyeksinya, IHSG berada di rentang 6.740 sampai 7.040.

"Tren ekonomi yang membaik dan kondisi pasar saham yang sudah pulih sejak akhir tahun akan semakin menopang bursa saham ke depan," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER