Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Kementerian PUPR telah menyelesaikan proses tender atau seleksi dini sebanyak 1.191 paket sejak Oktober 2020 hingga 15 Januari 2021. Nilai dari paket-paket tersebut sebesar Rp14,6 triliun.
Jokowi menjelaskan proses tender yang dilakukan sejak Oktober 2020 hingga 14 Januari 2021 sebanyak 209 paket senilai Rp2,1 triliun. Kemudian, hari ini ada penandatanganan kontrak tender sebanyak 982 paket dengan nilai Rp12,5 triliun.
"Saya menerima laporan sampai 15 Januari 2021 ada 209 paket senilai Rp2,1 triliun dan 982 paket senilai Rp12,5 triliun telah selesai tender dan siap ditandatangani hari ini," ucap Jokowi dalam Penandatanganan Kontrak Paket Tender/Seleksi Dini Kementerian PUPR TA 2021, Jumat (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah ada ribuan paket yang selesai tender, tapi Jokowi menyebut masih banyak paket kegiatan infrastruktur yang belum dilakukan proses tender. Untuk itu, ia meminta Kementerian PUPR mempercepat proses tender untuk semua paket.
"Jadi kuartal I 2021 semua paket sudah ditenderkan, sudah ditandatangan kontraknya. Ini penting dalam rangka menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Jokowi.
Kepala negara juga mengingatkan kepada seluruh jajaran Kementerian PUPR untuk bekerja lebih cepat pada awal tahun ini. Pasalnya, situasi sekarang masih krisis akibat pandemi covid-19.
"Semangatnya harus berbeda, auranya harus berbeda, harus pindah ke channel extraordinary dengan bekerja lebih cepat untuk bisa berikan daya ungkit ekonomi ke pertumbuhan ekonomi," tutur Jokowi.
Ia berharap sektor konstruksi akan kembali bergeliat jika Kementerian PUPR bekerja lebih cepat. Jika sektor konstruksi pulih, maka dampaknya positif untuk pertumbuhan ekonomi.
"Kami berharap kuartal IV 2020 dan kuartal I 2021 pertumbuhan ekonomi negara mengalami rebound, pemulihan kembali. Kuncinya kecepatan dalam bekerja apalagi di masa pandemi ini," jelas Jokowi.
Kementerian PUPR, kata Jokowi, harus segera mengeksekusi proyek padat karya. Pasalnya, hal itu akan menambah lapangan pekerjaan sehingga bisa meringankan beban masyarakat.
Lihat juga:PUPR Biayai Proyek Rp14,76 T dengan Sukuk |
"Tapi meski bekerja cepat, tidak berarti abaikan tata kelola. Tidak boleh. Prosesnya harus benar," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan pihaknya telah menyelesaikan tender atau seleksi dini untuk 3.175 paket sejak Oktober 2020 hingga saat ini. Total nilai dari paket tersebut sebesar Rp38,6 triliun.
Untuk tahap selanjutnya, Kementerian PUPR menargetkan dapat menyelesaikan tender yang sebanyak 1.984 paket dengan nilai Rp24 triliun pada Februari 2021. Kemudian, pemerintah akan menyelesaikan tender sebanyak 1.553 dengan nilai Rp40 triliun pada Maret 2021.
"Sedangkan sisanya akan kami upayakan diselesaikan paling lambat Maret 2021," pungkas Basuki.