PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengajak Netflix berkontribusi meningkatkan kualitas bandwidth dengan beralih menggunakan direct peering atau Content Delivery Network (CDN).
Sejak Telkom membuka kembali layanan Netflix di layanan fixed broadband IndiHome pada Juli 2020 lalu, Netflix sendiri menyalurkan konten melalui Internet Exchange (IX) di global. Sehingga, bandwidth yang terhubung ke IX digunakan secara bersama sama dengan konten lainnya yang belum mempunyai direct peering ataupun CDN di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Layanan asal Amerika Serikat itu disebut menyedot penggunaan bandwith sehingga berpotensi mengganggu pengguna konten internet lain.
"Kami berharap semua saling mendukung, masyarakat bijak dalam mengonsumsi internet dan para penyedia konten dapat segera bekerja sama dengan operator internet untuk bisa meningkatkan layanannya kepada masyarakat," ujar Direktur Consumer Service Telkom FM Venusiana di Jakarta, Senin (18/1).
Performa kualitas Netflix disebut tergantung pada kondisi pipa bandwidth tersebut. Di sisi lain, Telkom juga perlu menjaga akses dari pelanggan ke arah content lainnya.
"Telkom menjamin tidak ada pembedaan perlakuan untuk semua Over-the-Top (OTT) termasuk Netflix ketika menggunakan Internet Exchange (IX) atau saluran bandwidth internasional milik Telkom," mengutip keterangan tertulis Telkom.
Telkom berharap, OTT asing seperti Netflix dapat menyimpan dan memproses datanya di Indonesia bukan di luar negeri.
Direktur Wholesale & International Service Telkom Dian Rachmawan menyebut terdapat berbagai dampak negatif yang terjadi jika data center berada di luar negeri.
Di antaranya, tidak ada kedaulatan data atau rawan disalahgunakan oleh pihak lain, cadangan devisa Indonesia semakin terkuras, dan ketiga jika ada masalah teknis tidak dapat diselesaikan dengan cepat.
"Jika kondisi ini dibiarkan, belanja modal dan beban operasi hanya habis untuk peningkatan kapasitas jaringan demi Netflix saja. Ini semua ditanggung Telkom."
"Sementara dari Netflix tak ada upaya apa pun, monopoli penggunaan bandwidth oleh Netfilx saat ini sudah sangat besar dan diskriminatif," jelas Dian.
Sejauh ini, Telkom sudah menawarkan solusi kerja sama kepada Netflix untuk menggunakan direct peering atau Content Delivery Network (CDN), namun sampai saat ini belum mendapat tanggapan.
Solusi tersebut bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan kontribusi pajak dari penyedia OTT dari luar negeri.
Selain itu, solusi tersebut juga dilakukan demi kepentingan pelanggan agar dapat menikmati seluruh layanan konten dengan nyaman dan berkualitas.
"Sikap Netflix ini berbeda dengan yang mereka lakukan di negara asalnya di mana Netflix bersedia melakukan kerja sama direct peering dengan operator setempat seperti AT&T, Comcast, dan Verizon. Kontribusi Netflix bagi perekonomian Indonesia terbilang sangat kecil, hanya lewat PPN dari pelanggan Netflix Indonesia saja. Sementara kita harus menambah kapasitas jaringan agar pelayanan terhadap pelanggan Telkom tetap terjaga," lanjut Dian.
Telkom bersama layanan fixed broadband IndiHome terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan digital masyarakat Indonesia, baik dari penyediaan akses konektivitas yang stabil hingga kebutuhan entertainment.