Masalah Pasokan Listrik ke Blok Rokan Masih Belum Teratasi

CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2021 21:00 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan pasokan listrik ke Blok Rokan sampai dengan saat ini masih menjadi masalah yang belum teratasi.
Kementerian ESDM menyatakan masalah pasokan listrik ke Blok Rokan sampai dengan saat ini masih belum teratasi. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/FB Anggoro).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan pasokan listrik ke Blok Rokan masih jadi permasalahan yang belum terselesaikan.

Selama ini PT Chevron Pacific Indonesia beroperasi di Blok Rokan menggunakan pasokan listrik dari mereka sendiri. Tapi dalam diskusi alih kelola dengan PT Pertamina (Pertamina) hal tersebut tak dibahas.

"Memang salah satu hal yang pending adalah persoalan pasokan listrik dan power plant di sana. Ini perlu adanya negosiasi menggunakan konsultan. Chevron memakai konsultan mereka, JP Morgan, untuk membahas ini dengan pemerintah," ujarnya dalam rapat bersama Komisi V DPR RI, Selasa (19/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, kata Arifin, PT PLN (Persero) memang menawarkan diri untuk masuk dalam proyek Blok Rokan. Namun untuk bisa memenuhi kebutuhan listrik dalam sistem pengeboran, dibutuhkan penyesuaian teknis tertentu.

"Ada upaya PLN masuk, kami dorong PLN masuk. Ke depan memang harus ada penyesuaian karena ada beda frekuensi 50 ke 60 hertz. Ini masih dalam proses perhitungan," jelas Arifin.

Sebelumnya, Pertamina menyatakan membahas penyediaan listrik dan uap Blok Rokan dengan PLN dalam rangka pengoperasian wilayah kerja Rokan mulai 9 Agustus 2021.

Oktober 2020 lalu, SVP Corporate Communication & Investor Relation Pertamina Agus Suprijanto menyampaikan PLN telah menyampaikan penawaran awal kepada perseroan terkait penyediaan listrik dan uap.

[Gambas:Video CNN]

"Dengan menggandeng BUMN di sektor ketenagalistrikan, kami berharap persiapan supply listrik dan uap pasca alih kelola tetap aman. PLN bersama Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan melakukan pembahasan intensif terkait hal ini dalam waktu dekat," ucapnya.

Agus menuturkan perseroan juga tengah membangun komunikasi dengan berbagai pihak untuk persiapan operasional Blok Rokan di bawah Pertamina.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kegiatan produksi minyak yang saat ini mencapai 170 ribu barel per hari (bph) atau sekitar 25 persen produksi minyak nasional.

(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER