Bank BJB melalui program BJB PENtas (Penguatan Ekonomi Nasional Tangguh dan Sejahtera) berkontribusi dalam menyalurkan dana PEN ke berbagai sektor ekonomi di Jawa Barat, salah satunya UMKM.
Salah satu penerima manfaat bantuan dana PEN melalui Bank BJB yakni kedai Kopi Seru. Di tengah wabah Covid-19, Kopi Seru mampu menunjukkan kinerja bisnis yang meningkat.
"Hadirnya bantuan suntikan dana dari Bank BJB membuat usaha saya bukan saja mampu bertahan di tengah pandemi, namun juga makin berkembang sampai ada rencana membuat cabang di luar negeri, tepatnya di Perth, Australia," kata pemilik Kopi Seru Dave Julian, Bandung, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di tengah progres usahanya yang tersendat pandemi, Bank BJB kemudian hadir memberikan solusi suntikan dana PEN untuk membuat Kopi Seru tetap bertahan dan berkembang lagi.
"Bantuan dari Bank BJB sangat saya butuhkan untuk pengembangan usaha. Jika usaha saya berkembang, tentunya akan banyak terdampak juga ke sektor lain. Misal membuat lowongan pekerjaan, pemberdayaan para petani kopi, serta tentunya seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok bisnis ini," katanya.
Berdasarkan catatan perseroan per 18 Oktober 2020, bank bjb sudah menyalurkan dana PEN sebesar Rp5,34 triliun. Artinya, target leverage 2 kali lipat sebesar Rp5 triliun telah terlampaui dalam hitungan kurang dari tiga bulan sejak gelontoran dana sebesar Rp2,5 triliun diterima perseroan pada akhir Juli 2020.
Angka realisasi kredit PEN bank bjb hingga pertengahan Oktober itu mencapai 106 persen dari target.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan dukungan keuangan ini disalurkan untuk mendorong upaya mendongkrak laju perekonomian, khususnya di wilayah Jawa Barat.
"Bank BJB selalu siap menjadi mitra berbagai pihak dalam mendorong pembangunan daerah. Kami memiliki peran sebagai agen pembangunan yang selalu diimplementasikan dengan dukungan-dukungan nyata. Terutama dorongan keuangan yang akan memberi dampak ekonomi dan sosial dalam skala lebih luas," ujar Yuddy berdasarkan keterangan resmi, Bandung, Jumat (22/1).
Yuddy melanjutkan, pembiayaan ini diharapkan akan menghadirkan multiplier effect yang mendorong yang mendorong geliat aktivitas ekonomi, misalnya menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas serta dapat menyerap produk-produk dalam negeri.
"Pada prinsipnya, kami selalu mendukung penuh berbagai program pemerintah yang berorientasi pada peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah daerah untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan guna mendukung program maupun usaha yang dijalankan agar memberikan hasil optimal," ujar Yuddy.
(fef)