Survei BI Catat Harga Cabai Naik Bikin Inflasi 0,37 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 22 Jan 2021 20:05 WIB
Hasil survei pemantauan IHK BI pekan ketiga minggu ini mencatat potensi kenaikan harga alias inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan pada Januari 2021.
Hasil survei pemantauan IHK BI pekan ketiga minggu ini mencatat potensi kenaikan harga alias inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan pada Januari 2021.(CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Hasil survei pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) Bank Indonesia (BI) pekan ketiga minggu ini mencatat potensi kenaikan harga alias inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan pada Januari 2021. Potensi inflasi muncul dari tingginya kenaikan harga cabai rawit.

"Penyumbang utama inflasi yaitu cabai rawit sebesar 0,1 persen," ungkap Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat (22/1).

Selain cabai rawit, komoditas pangan yang juga menyumbang inflasi adalah harga tempe dan tahu sebesar 0,03 persen, cabai merah 0,02 persen, daging ayam ras, ikan kembung, kacang panjang, bayam, kangkung, ikan tongkol, daging sapi sebesar 0,01 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inflasi juga disumbang oleh emas perhiasan, nasi dengan lauk, dan tarif angkutan udara 0,01 persen. Sementara penurunan harga alias deflasi terjadi di komoditas telur ayam ras sebesar 0,05 persen dan bawang merah 0,01 persen.

Dari perkembangan inflasi bulanan, bank sentral nasional memperkirakan inflasi Januari 2021 secara tahun kalender sebesar 0,37 persen. Sedangkan inflasi secara tahunan sebesar 1,67 persen.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 2020 sebesar 0,45 persen. Inflasi setahun penuh mencapai 1,68 persen pada 2020.

[Gambas:Video CNN]



(uli/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER