Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia menegaskan rencana pengadaan vaksin corona mandiri oleh kalangan pengusaha tidak ditujukan untuk komersil.
Siti mengungkap Kemenkes lebih menganjurkan untuk menggunakan istilah vaksin gotong royong alih-alih vaksin mandiri.
"Dalam proses vaksinasi ini sendiri kami sedang pikirkan bagaimana, tetapi yang sudah dapat dipastikan bahwa tidak ada komersialisasi dalam vaksin gotong royong," ujarnya dalam webinar Bisnis Indonesia Business Challenges 2021, Selasa (26/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti mengatakan hingga saat ini Kemenkes juga masih mengkaji bagaimana skema terbaik pengadaan vaksin para pengusaha untuk para karyawan tersebut.
Dia pun menjelaskan pemerintah juga berkonsultasi dan mendengarkan masukan dari berbagai pihak agar kebijakan yang dikeluarkan nantinya tak mengganggu program vaksinasi gratis pemerintah.
"Sebetulnya dari dunia usaha komitmen membantu untuk mempercepat dan memperbanyak jumlah orang yang divaksinasi," ucapnya.
Siti berharap wacana tersebut juga tidak disalah artikan oleh masyarakat sebagai langkah komersialisasi. Pasalnya, hal tersebut bisa mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap vaksin dan membuat target herd immunity tak tercapai.
"Jangan sampai kemudian vaksin gotong-royong ini memberikan pemahaman yang salah sehingga menjadi senjata kepada kelompok anti-vaksin untuk kemudian membuat masyarakat malah tidak berpartisipasi terhadap pelaksanaan vaksinasi," jelasnya.