Elon Musk Taksir Bitcoin Bakal Lebih Banyak Diterima Investor

CNN Indonesia
Senin, 01 Feb 2021 20:51 WIB
Konglomerat Elon Musk menilai bitcoin hampir mendapat penerimaan luas oleh orang-orang keuangan konvensional.
Konglomerat Elon Musk menilai bitcoin hampir mendapat penerimaan luas oleh orang-orang keuangan konvensional. (AFP/FREDERIC J. BROWN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Konglomerat Elon Musk menilai bitcoin bakal diterima lebih luas di kalangan investor.

Hal itu ia lontarkan dalam obrolan di aplikasi media sosial Clubhouse, yang dilansir dari Antara, Senin (1/2).

"Saya pikir bitcoin hampir mendapatkan penerimaan luas oleh orang-orang keuangan konvensional," ujar Musk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musk sendiri menegaskan dukungannya terhadap mata uang kripto itu. Bahkan, bos Tesla itu merasa terlambat delapan tahun untuk membelinya.

"Saya agak lambat dalam penggunaan," ujarnya.

Bitcoin terakhir diperdagangkan naik 3,7 persen pada US$34.390, melonjak lebih dari 300 persen pada tahun lalu. 

Pada Jumat (29/1) lalu, harga bitcoin melonjak 14 persen usai Musk membuat tagar bitcoin di biodata Twitter pribadinya. Musk menulis '#bitcoin' dalam biodata akun Twitter yang diikuti 43,8 juta orang.

[Gambas:Video CNN]

Namun, di Indonesia, Bank Indonesia (BI) hingga saat ini belum mengakui mata uang digital, termasuk bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Imbasnya, pemerintah atau otoritas terkait tidak bisa ikut campur terhadap naik turunnya nilai bitcoin.

Dalam kesempatan itu, Musk juga membahas meme, Mars, perusahaannya, dan vaksin. Dia juga mewawancarai Vladimir Tenev, salah satu pendiri aplikasi pialang saham daring Robinhood, yang dikecam karena memblokir investor ritel untuk membeli saham GameStop.

Pekan lalu, Musk mencuit "Gamestonk !!," yang diartikan oleh banyak orang di pasar sebagai pertunjukan dukungan yang nyata untuk investor kecil. Sebagai catatan, "Stonks" adalah istilah untuk investasi yang merugikan yang banyak digunakan di media sosial.

(sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER