Perlu Modal Besar, Bank Syariah Indonesia Akan Rights Issue

CNN Indonesia
Rabu, 03 Feb 2021 20:13 WIB
Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap BSI akan melakukan penghimpunan dana melalui skema penerbitan saham baru alias rights issue.
Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap BSI akan melakukan penghimpunan dana melalui skema penerbitan saham baru alias rights issue.(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan Bank Syariah Indonesia (BSI) akan melakukan penghimpunan dana melalui skema penerbitan saham baru alias rights issue. Namun, belum diungkapkan berapa nilai dan kapan waktunya.

"Kami ingin melakukan rights issue," ucap Tiko, sapaan akrabnya saat menghadiri acara Mandiri Investment Forum 2021 secara virtual pada Rabu (3/2).

Mantan direktur utama Bank Mandiri itu mengatakan rights issue akan dilakukan karena BSI sejatinya masih membutuhkan modal yang besar untuk menunjang operasional bisnis ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bank ini akan membutuhkan peningkatan modal yang signifikan dalam jangka menengah," ujarnya.

Sayangnya, Tiko belum mengungkap rencana rinci dari rights issue tersebut. Di sisi lain, Tiko mengatakan BSI akan terbuka agar bisa mendapatkan aliran investasi dari investor.

"Tentu saja, jika ada kecocokan, kami akan sangat terbuka untuk bekerja sama dengan investor-investor strategis yang ingin mengambil bagian di masa depan," tuturnya.

Kendati begitu, ia belum membagi proyeksi investor mana yang dimaksud.

Sementara saat ini, BSI sudah resmi berdiri. Peresmiannya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

BSI merupakan bank syariah terbesar di tanah air. Bank ini merupakan hasil dari merger tiga bank syariah BUMN, yaitu BRISyariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri (BSM).

[Gambas:Video CNN]



(uli/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER