PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN memberikan insentif diskon tarif listrik sekitar 30 persen untuk pengisian daya mobil listrik di malam hari kepada pelanggan. Diskon bisa dinikmati mulai dari pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB.
"Untuk pelanggan yang membeli mobil listrik saat ini, kami memberikan insentif jika mereka ingin charge di rumah, tidak di jalanan, kami beri diskon terutama pada saat beban kami turun, saat mereka pulang ke rumah," ungkap Direktur Perencanaan Korporat PLN Muhammad Ikbal Nur di acara CNBC Energy Outlook 2021, Kamis (4/2).
Untuk tarif, perusahaan listrik raksasa itu memberikan diskon sekitar 30 persen, yaitu dari Rp1.469 per kWh menjadi Rp1.000 per kWh. Diskon sengaja diberikan pada malam hari karena pemanfaatan listrik PLN berkurang pada jam-jam tersebut lantaran masyarakat tengah istirahat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ikbal berharap insentif bisa memberi stimulus kepada masyarakat agar mau menggunakan mobil listrik. Sebab, mobil listrik menggunakan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
"Sehingga diharapkan bisa memberi insentif kepada pelanggan yang mau miliki mobil listrik," imbuhnya.
Di sisi lain, Ikbal mengungkapkan perseroan tetap berusaha memaksimalkan pelayanan isi daya di luar rumah. Caranya, dengan menambah titik-titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai daerah.
"Kami akan agresif membangun SPKLU yaitu stasiun pengisian kendaraan listrik umum, ini kita kerja sama dengan seluruh stakeholder terkait," tuturnya.
Rencananya, PLN akan membangun 33 SPKLU di 12 kota. Pembangunan utamanya akan berada di kantor PLN.
Tak hanya membangun SPKLU, BUMN kelistrikan itu juga akan membangun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Nantinya akan ada SPBKLU yang dibangun di dekat SPKLU.
Selain itu, perusahaan juga sudah mengembangkan aplikasi Charge.IN yang bisa diunduh di ponsel pengguna. Aplikasi ini akan memberikan informasi SPKLU terdekat yang bisa diakses pengguna.
"Mereka bisa mengetahui SPKLU terdekat, membayar dengan mode ini tidak lagi perlu cash, tapi langsung auto debet perbankan," jelasnya.
Tak ketinggalan, perseroan juga berkomitmen dalam pembangunan holding industri baterai listrik di bawah Indonesia Battery Corporation yang ditargetkan terbentuk pada semester I 2021. Holding terdiri dari PLN, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam, dan PT Pertamina (Persero).
"Kami akan sinergi dan agresif untuk bentuk Indonesia Battery Corporation," pungkasnya.