Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas didukung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyelenggarakan Mandiri Investment Forum (MIF) 2021 pada 1 sampai 5 Februari. Bertajuk Reform after The Storm, melalui forum ini Bank Mandiri Group menegaskan komitmen untuk mendukung pemerintah dan dunia usaha Indonesia agar dapat menjadi destinasi investasi para pemilik modal dan korporasi pengelola aset.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan mengungkapkan, pemerintah Indonesia saat ini membutuhkan investasi swasta, baik dalam maupun luar negeri, untuk membantu memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan. Hal ini jadi mendesak, karena pemerintah juga harus fokus kepada penanganan pandemi Covid-19, terutama untuk pengadaan vaksin dan proses vaksinasi.
"Melalui Mandiri Investment Forum, Bank Mandiri Group berharap calon investor akan mendapatkan update informasi mengenai peluang investasi di Indonesia serta reformasi kebijakan yang telah diperkenalkan pemerintah untuk menggaet para investor. Melalui forum ini, Bank Mandiri Group berkomitmen memberi kontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional dari tekanan perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19," kata Darmawan saat membuka sesi Macro Day perhelatan MIF 2021 secara virtual di Jakarta, Rabu (3/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada 14 ribu investor, di mana 700 di antaranya merupakan investor atau perusahaan asing, perwakilan kedutaan besar, dan nasabah Kantor Luar Negeri Bank Mandiri yang mengelola aset hingga lebih dari USD4 triliun, Darmawan menegaskan bahwa MIF adalah kesempatan untuk mempromosikan Indonesia. Dalam forum yang pada 2021 menginjak tahun ke-10, investor dapat berkomunikasi langsung dengan para pengambil keputusan, baik di pemerintahan ataupun di korporasi kategori layak investasi.
Dijelaskan, melalui Mandiri Sekuritas, Bank Mandiri turut berperan menarik investasi ke Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, antara lain dengan promosi berbagai peluang investasi seperti dalam rangkaian acara Thematic Day dan Corporate Day pada MIF 2021.
"Thematic Day terdiri dari Tech dan Banking Day, di mana dalam Tech Day kami menghadirkan perusahaan-perusahaan unicorn dan tech startup Indonesia dari sektor-sektor yang tumbuh pesat seperti pendidikan dan kesehatan. Sementara Banking Day, kami menyediakan virtual site visit bagi para nasabah yang ingin meninjau rencana bisnis, struktur pembiayaan, serta visi mereka ke depan setelah pandemi. Melalui Corporate Day, kami menghadirkan 58 perusahaan dengan 510 peserta, di mana 49 persen di antaranya adalah investor asing dari beberapa negara di Asia Tenggara, Hong Kong, Inggris, Amerika Serikat, dan lain-lain," ungkap Dannif.
Saat ini, Mandiri Sekuritas disebut telah menjalin hubungan baik dengan ratusan korporasi yang terdaftar di berbagai bursa utama global, serta para pengelola aset regional dan global yang berbasis di pusat-pusat finansial dunia.
"Rangkaian kegiatan MIF 2021 memberikan akses eksklusif kepada para investor untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai peluang investasi di Indonesia, mulai dari sisi makro, peluang investasi digital pada startup unicorn lokal, perbankan, serta berbagai sektor industri lainnya," kata Dannif.
![]() |
Direktur Treasury & International Bank Bank Mandiri Panji Irawan menambahkan, komitmen Bank Mandiri dalam membangun iklim investasi yang kondusif antara lain direalisasikan melalui keberadaan kantor luar negeri (KLN) Bank Mandiri. Saat ini, KLN Bank Mandiri berada di Shanghai, Hong Kong, Singapura, Kuala Lumpur, London, Cayman Island, dan Timor Leste.
"Tak hanya memfasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, kehadiran KLN Bank Mandiri ini juga berperan untuk menjembatani kebutuhan korporasi global yang telah ataupun akan berbisnis di Indonesia, misalnya melalui jasa advisory atau fasilitator perdagangan," kata Darmawan.
Salah satunya, lanjut Darmawan, melalui pengembangan Mandiri Global Trade, yakni sebuah platform digital multiservice berbasis website. Platform ini akan memberi solusi atas berbagai kebutuhan finansial nasabah dalam transaksi internasional, di mana dan kapan saja secara nir-dokumen.
Ribuan perusahaan nasabah Bank Mandiri telah mengakses berbagai transaksi yang mendukung perdagangan internasional melalui Mandiri Global Trade, seperti penerbitan Letter of Credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Standby Letter of Credit (SBLC), shipping guarantee dan Bank Garansi (BG), serta beragam fasilitas pembiayaan perdagangan, baik sebelum pengapalan (Purchase Order Financing, Inventory Financing) sampai sesudah pengapalan, baik secara with recourse maupun without recourse (Export Bills Financing, Forfaiting, Invoice Financing, Supplier Financing) bagi eksportir maupun penjual domestik. Selain transaksi LC, juga tersedia transaksi documentary collection maupun open account.
Layanan perdagangan internasional tersebut menjadikan Bank Mandiri sebagai salah satu lembaga keuangan pilihan eksportir dan importir dalam aktivitas mereka. Di tengah pertumbuhan negatif ekspor-impor Indonesia, Bank Mandiri mencatat capaian transaksi ekspor-impor sebesar US$113,6 miliar pada 2020, dengan transaksi financing mencapai US$4,2 miliar.
"Di sisi lain, kami juga mendukung nasabah korporasi yang ingin melakukan investasi untuk pengembangan usaha melalui pembiayaan dengan skema khusus. Hasilnya, pada akhir tahun lalu, kredit investasi yang telah kami salurkan mencapai Rp310,8 triliun, tumbuh 5,4 persen secara yoy (year-on-year) atau 40,7 persen dari total portofolio kredit Bank Mandiri secara bank only yang sebesar Rp763,6 triliun," ujar Darmawan.
(rea)