Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.030 per dolar AS pada Jumat (5/2) sore. Posisi tersebut melemah 0,11 persen dibandingkan perdagangan Kamis (4/2) sore di level Rp14.015 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.062 per dolar AS, atau melemah tipis dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.036 per dolar AS.
Sore ini, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Dolar Taiwan melemah 0,13 persen, won Korea Selatan melemah 0,48 persen, yuan China melemah 0,09 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,27 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya yen Jepang menguat 0,14 persen, dolar Singapura menguat 0,02 persen, rupee India menguat 0,07 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,01 persen. Sedangkan peso Filipina terpantau masih stagnan.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak menguat terhadap dolar AS. Dolar Australia menguat 0,26 persen, dolar Kanada menguat 0,29 persen, dan franc Swiss menguat 0,20 persen. Hanya poundsterling Inggris yang terpantau melemah 0,23 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan dolar tak lepas dari data perekonomian negeri Paman Sam yang membaik.
Salah satunya data ketenagakerjaan AS pada Kamis (4/2) yang mencatat bahwa terdapat 779 ribu klaim pengangguran selama seminggu terakhir. Itu lebih rendah dari proyeksi 830 ribu klaim pengangguran dan 812.000 klaim pada minggu sebelumnya.
Sementara pelemahan rupiah hari ini tak lepas dari wacana lockdown di DKI Jakarta yang disampaikan Gubernur Anies Baswedan.
"Dengan meningkatnya covid-19 khususnya di DKI Jakarta, maka pemerintah daerah kemungkinan akan menerapkan kembali PSBB ketat yang sebelumnya sudah pernah direncanakan," tuturnya dalam keterangan tertulis.
Di sisi lain, rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dari proyeksi pemerintah, yakni di angka -2,07 persen (yoy) selama 2020, juga belum cukup kuat menahan pelemahan rupiah.
"Jeleknya data baik dari eksternal maupun internal membuat mata uang rupiah melemah tipis, dan ini bisa terlihat dari keluarnya arus modal asing dari pasar finansial dalam negeri," ucapnya.
Dalam perdagangan sore ini, Ibrahim memprediksi rupiah ditutup melemah 15 poin di level Rp14.030 dari penutupan sebelumnya.
"Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, tepatnya di hari Senin, mata uang rupiah kemungkinan dibuka flukuatif tetapi ditutup menguat di rentang tipis Rp14.010-14.050 per dolar AS," tandasnya.