Melacak Alasan China Belum Berinvestasi di SWF RI

CNN Indonesia
Senin, 08 Feb 2021 14:29 WIB
Pemerintah sudah menyebutkan daftar negara yang akan berinvestasi di SWF Indonesia, tapi tidak ada nama China di situ. Berikut penjelasan pemerintah.
Pemerintah telah menyebut sejumlah investor yang menyatakan minat berinvestasi di SWF Indonesia. Tapi dari daftar itu, tidak ada nama China. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah tengah menggodok Lembaga Pengelola Investasi (Indonesia Investment Authority/INA). LPI merupakan lembaga pengelola investasi dana abadi (Sovereign Wealth Fund/SWF) di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sejumlah lembaga dan investor berminat masuk ke LPI. Yang paling awal adalah US International Development Finance Corporation (DFC).

Lembaga pengelola keuangan asal Amerika Serikat itu disebut siap mengalirkan investasi sebesar US$2 miliar. Lalu, ada juga Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang sudah berkomitmen bakal mengucurkan dana sebesar US$4 miliar ke SWF Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa investor sudah menunjukkan minatnya dengan mengirimkan surat dan bersedia berkomitmen, ada yang sekitar US$2 miliar, US$4 miliar, dan juga dari yang lainnya dari CDPQ dari Kanada dan Belanda," ujar Airlangga, pekan lalu.

Tak hanya itu, ia juga menyebut pemerintah sudah menggelar komunikasi dengan Otoritas Investasi Abu Dhabi (Abu Dhabi Investment Authority/ADIA). Namun, masih belum ada konfirmasi soal nominal yang bakal diinvestasikan.

Sementara CDPQ Kanada, disebut sudah sempat berkomitmen secara informal ingin mengalirkan dana US$2 miliar ke SWF. Lalu, aliran investasi APG Belanda potensinya mencapai US$1,5 miliar.

Di sisi lain, ada juga dari dana investasi Singapura, Government of Singapore Investment Corporation Private Limited (GIC) dan Macquarie Group Limited, bank investasi asal Australia, namun masih dalam tahap komunikasi. Khusus Macquarie disebut ada potensial kontribusi sekitar US$300 juta.

[Gambas:Video CNN]

Namun dari daftar negara itu, nama China tak pernah disebut pemerintah. Apakah pemerintah sengaja tak mau melirik investor China?

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah Indonesia tidak melirik investor China untuk masuk ke Lembaga Pengelola Investasi yang mengelola SWF.

Arya memastikan Pemerintah Indonesia tidak membeda-bedakan negara dan investor mana yang sekiranya potensial dan tertarik dengan SWF Indonesia. Sebab, kesempatan diklaim terbuka untuk semua pihak.

"SWF tidak membeda-bedakan negara. Jika ada yang memang bisa bekerja sama, maka semua terbuka," kata Arya kepada CNNIndonesia.com, Senin (8/2).

Lebih lanjut, Arya menilai semua negara dan investor sejatinya potensial masuk ke SWF. Khususnya negara-negara yang punya minat investasi ke proyek infrastruktur yang akan menjadi fokus utama pengelola investasi di SWF nanti.

Begitu pula dengan China yang selama ini kerap mengalirkan dananya ke proyek infrastruktur di Indonesia.

"Semua negara potensial kita ajak bicara. Semua yang kita ajak bicara juga tertarik masuk ke infrastruktur ini," ucapnya.

Kendati begitu, Arya belum memberi kepastian mengenai sejauh apa komunikasi Pemerintah Indonesia dengan China untuk investasi dana abadi. Padahal, selama ini sejumlah negara sudah sering disebut-sebut oleh pemerintah.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER