Survei BI, Penjualan Hunian Masih Tertekan

CNN Indonesia
Selasa, 16 Feb 2021 15:54 WIB
Hasil survei BI menunjukkan penjualan properti residensial atau rumah tinggal terkontraksi 20,59 persen pada kuartal IV 2020 kemarin
Survei BI menunjukkan penjualan properti residensial atau rumah tinggal terkontraksi 20,59 persen pada kuartal IV 2020 kemarin. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) melansir penjualan properti residensial atau tempat tinggal berbentuk rumah, rumah susun, apartemen, kondominium dan vila masih tertekan hebat pada kuartal IV 2020 kemarin.

Buktinya, hasil survei BI, yang menunjukkan penjualan properti residensial, terkontraksi 20,59 persen pada kuartal IV 2020. Kontraksi atau penurunan penjualan terjadi hampir pada seluruh tipe rumah.

Meskipun demikian, BI dalam pernyataan yang disampaikan Kepala Departemen Komunikasi mereka Erwin Haryono menyatakan kontraksi itu membaik dibandingkan kuartal III 2020 yang 30,93 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya penjualan, harga hunian residensial juga masih belum membaik, tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal IV yang sebesar 1,43 persen secara year on year.

Realisasi itu turun dibandingkan kuartal III 2020 yang masih bisa tumbuh 1,51 persen. BI memperkirakan kondisi tersebut masih akan berlanjut pada kuartal I 2021.

Berdasarkan perkiraan mereka, IHPR pada periode tersebut hanya mencapai 1,17 persen. Tak hanya harga, penurunan juga terjadi pada volume penjualan.

Dari sisi sumber pembiayaan, survei BI menunjukkan pengembang masih mengandalkan dana dari non bank. Itu terlihat dari porsi dana internal pengembang untuk pembiayaan pembangunan properti yang mencapai 65,46 dari total kebutuhan modal pada kuartal IV 2020.

Berbeda halnya jika dilihat dari sisi konsumen. Rata-rata konsumen masih mengandalkan sumber dana perbankan untuk membiayai kredit hunian mereka. 

[Gambas:Video CNN]



(agt/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER