PT Bio Farma (Persero) mulai mengolah 11 juta bahan baku (bulk) vaksin corona dari perusahaan asal China, Sinovac yang tiba di Indonesia pada awal Februari lalu.
Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Hariyanto mengatakan produksi vaksin dimulai pada 13 Februari dan ditargetkan rampung pada 20 Maret mendatang. Nantinya, akan ada 9 juta dosis vaksin yang siap didistribusikan.
"Untuk yang 11 juta (bahan baku) mulai diproses tanggal 13 Februari lalu, dan diharapkan selesai 20 Maret, dengan output sekitar kurang lebih 9 juta dosis," tuturnya kepada CNNIndonesia.com Selasa (16/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menambahkan nantinya 9 juta dosis vaksin tersebut akan mulai disuntikkan kepada pekerja di sektor pelayanan publik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan pemerintah. Namun, ia tak mengetahui lebih detail ihwal ke mana saja vaksin akan dikirimkan.
"Untuk gelombang kedua pelayan publik. Distribusi nanti sesuai alokasi dari Kementerian Kesehatan," jelasnya.
Seperti diketahui, 11 juta bulk vaksin Sinovac yang tiba di Indonesia pada 2 Februari itu terdiri dari 10 juta bahan baku dan 1 juta lainnya vaksin dalam bentuk overfill.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan dengan tambahan 11 juta bulk vaksin itu, total sudah ada 28 juta vaksin di Indonesia, baik vaksin jadi maupun yang masih berbentuk bahan baku.
"Total vaksin yang sudah ada 28 juta jumlah vaksin dan calon vaksin yang akan kita berikan kepada masyarakat," jelasnya.