Transformasi Digital, Strategi BRI Dorong Inklusi Keuangan
Bank BRI terus berupaya agar tetap tumbuh dan bertahan di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan transformasi digital dan culture.
Program transformasi yang tengah dilakukan ini berkaitan dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Di bawah kepemimpinan Sunarso, BRI menyusun visi baru untuk menjadi the most valuable banking group di Asia Tenggara guna menjadi pemimpin inklusi keuangan.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan visi tersebut diterjemahkan sebagai upaya untuk menjadikan BRI dan keseluruhan agar dapat menciptakan value dari sisi ekonomi dan sosial.
"Supaya lebih fokus pada UMKM, kami akan terus melakukan inklusi keuangan. Targetnya 90 persen inklusi keuangan BRI difokuskan pada bisnis UMKM di Indonesia," ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya akan membangun ekosistem, infrastrukturnya, sistem, dan database-nya yang dinilai sebagai syarat dan prasyarat wajib dalam transformasi UMKM.
"Di era digital ini, kita akan fokus pada ekosistem. Baik dari sisi UMKM itu sendiri maupun bank atau lembaga keuangan pendukung supaya nanti bisa berjalan berdasarkan cara kerja baru berbasis teknologi atau digital," ujarnya.
Sementara dari sisi pelaku UMKM, Sunarso melanjutkan, perlu adanya edukasi untuk membangun spirit entrepreneurship, kemampuan administrasi dan manajerial, serta aksesibilitas.
"Daya saing yang baik akan tercipta jika difokuskan pada klaster-klaster, sehingga strategi BRI selanjutnya akan mencoba mengembangkan UMKM ke dalam ekosistem UMKM," ujarnya.
Dengan demikian, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menurutnya tak sekadar memberikan pekerjaan dan kredit bagi masyarakat, tapi juga dengan menghadirkan kemudahan dalam bertransaksi digital.
"Melalui transaksi digital yang mudah dan cepat, maka itu akan meningkatkan perputaran uang atau velocity of money dan itu akan menciptakan pertumbuhan," kata Sunarso.
(rea)