Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan ada investor yang melirik pembuatan landasan roket di Indonesia. Menurutnya, potensi lokasi pembuatan landasan roket tersebut terdapat di wilayah Indonesia timur.
"Roket peluncuran kami sampai dengan sekarang jujur, kalau cerita-cerita informal dan formal ada, tapi belum untuk saya sampaikan ke depan publik. Mohon kasih kami waktu biar kami clear-kan dulu, tapi kalau ditanya dimana itu memang potensi di wilayah timur, lokasi dimana, belum bisa kami sampaikan," ujarnya dalam konferensi pers Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dalam Kemudahan Berusaha, Rabu (24/2).
Bahlil enggan mengungkapkan perusahaan yang berminat atas investasi tersebut. Alasannya, BKPM hanya akan mengumumkan rencana investasi yang sudah matang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BKPM selalu katakan dari awal, kalau kami masih dalam penjajakan, kami tidak akan ngomong. Kami selalu sudah hampir pasti, baru kami mainkan barang itu, begitu," ucapnya.
Ia meyakini iklim berusaha di Indonesia akan menarik ke depannya setelah implementasi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja beserta seluruh aturan turunnya. Dengan demikian, ia optimis kondisi tersebut akan mendorong investasi yang masuk ke dalam negeri.
"Saya yakinkan Insya Allah dengan UU Cipta Kerja ini akan melahirkan iklim yang lebih baik bagi dunia usaha kita dan kemudian membangun persepsi positif terkait dengan ekonomi nasional," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang miliarder Elon Musk untuk berinvestasi di lokasi bantalan peluncuran (launching pad) Space X. Mengenai kelanjutan tawaran itu, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Septian Hario Seto mengatakan pemerintah menawarkan lokasi pembangunan Space X di Pulau Biak, Papua.
Namun, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan pemerintah masih menunggu jawaban dari pemilik Tesla tersebut.
"Rencananya memang yang Space X kami tawarkan di Biak, di sana. Cuma memang fokus kami di dua hal ini sekarang (EV battery dan ESS)," katanya belum lama ini.
(ulf/agt)