Bank Pakai Bitcoin Sebagai Jaminan, Saham Rontok 20 Persen
Saham Shares of Capital (SI), bank di California, Amerika Serikat, rontok 20,08 persen jadi US$129,8 pada perdagangan Selasa (23/2), waktu setempat setelah harga bitcoin anjlok.
Bank yang menerima deposito aset kripto dan bitcoin sebagai jaminan pinjaman ini ramai-ramai dilepas investor setelah harga bitcoin anjlok 20 persen ke level US$46 ribu atau setara Rp644 juta (kurs Rp14 ribu).
Bitcoin lesu setelah memecahkan rekor tertingginya pada Minggu (21/2) di level US$58 ribu atau Rp812 juta.
Ini berkebalikan dengan keadaan di awal pekan saat SI diuntungkan oleh reli bitcoin. Pada Senin (22/2), saham perusahaan tercatat melonjak 120 persen sepanjang tahun, seiring dengan meroketnya bitcoin.
Walaupun semakin banyak perusahaan jasa keuangan mulai menggunakan bitcoin seperti Bank of New York Mellon, Visa, MasterCard, dan BlackRock, namun belum ada bank yang 'setotal' SI dalam mengakui penggunaan aset kripto.
Alan Lane, CEO Silvergate, menyebut ide tersebut muncul pada 2013 saat ia mulai berinvestasi di bitcoin. Kala itu, ia menyadari bahwa belum ada bank yang menjadi 'corong' transaksi kripto seperti mengambil deposit atau utang.
Tidak seperti aset keuangan lainnya, perdagangan kripto tak kenal waktu tutup, sehingga bank yang mulai menggunakan kripto sebagai transaksi tidak boleh memiliki jam kerja tetap.
"Kami memulai dengan akun deposit kripto untuk nasabah dan dengan cepat mempelajari kalau perusahaan membutuhkan bantuan di luar jam buka 40 jam perbankan," kata Lane, dikutip dari CNN Business, Rabu (24/2).
Setelah itu, SI memutuskan menjadi bank dunia digital yang buka 24/7 alias 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.
Saat ini, Silvergate memiliki sekitar US$5 miliar deposit dengan jaminan bitcoin. Namun, bukan itu yang menarik minat nasabah, melainkan layanan transaksi Silvergate Exchange Network (SEN) yang memungkinkan nasabah mengirimkan (transfer) dolar ke akun mata uang digital setiap saat.
Pada Oktober lalu, Silvergate menyatakan telah melakukan transfer senilai US$100 milir sejak 2017.