Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan buka suara soal 'cemoohan' yang menyebut bahwa apa-apa di Indonesia ini diurusi semua olehnya alias 'Luhut Lagi, Luhut Lagi' atau 4 L.
Hal itu ia sampaikan saat diwawancarai oleh Pendiri CT Corp Chairul Tanjung dalam CNBC Indonesia Outlook 2021, Kamis (25/2). Menurutnya, tuduhan itu tidak benar.
"Sebenarnya tidak Luhut Lagi, Luhut Lagi. Yang ada, saya itu kalau mengerjakan sesuatu tidak mau tidak holistik dan terintegrasi. Karena kalau tidak pasti tak akan tuntas," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Luhut Buka-bukaan Soal Apa-apa China |
Karena model kerja seperti itulah, Luhut mengatakan dalam menyelesaikan semua masalah, ia sering melibatkan kementerian yang berada di luar koordinasi kementeriannya.
"Ada PUPR, KLHK, energi, perhubungan, pariwisata, investasi, itu kan sudah luas sekali. kalau itu pembangunan, PUPR jalan tol di bawah saya. jalan tol pasti ada ATR, dan lain. Jadi gak benar (4L)," katanya.
Luhut mengatakan itu semua ia lakukan karena ia ingin semua tugas yang diberikan Jokowi kepadanya tuntas.
Sindiran soal dominasi Luhut di kabinet Jokowi sebelumnya sempat disampaikan oleh Ekonomi Faisal Basri.
Itu ia sampaikan di acara Catatan Akhir Tahun INDEF secara virtual, Rabu (23/12) lalu. Sindiran ia sampaikan terkait posisi Luhut menjadi Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Menurutnya, komando komite harus terpusat di Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
"Jadi ini panglima perangnya Pak Budi. Kalau sekarang siapa? Luhut? Luhut yang memerintahkan Anies Baswedan untuk mempercepat penutupan mal pukul 19.00? Apa urusannya dengan Luhut? Mbok ya sadar ini orang, dia bukan problem solver, dia creator masalah baru yang menunjukkan rakyat kalau presiden jadi memble, lebih percaya Luhut. Itu harus dihindari untuk kasus pandemi ini. Pak Budi harus firm dan di-back up presiden. Kalau tidak 4L, Luhut lagi, Luhut lagi," tuturnya.
(fey/agt)