Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni P Purbasari mengatakan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 13 akan dibuka pekan depan. Dia mengimbau calon peserta untuk mempersiapkan syarat pendaftaran sehingga memudahkan prosesnya.
"Untuk gelombang 13 juga kami harapkan mungkin Selasa (2/3) atau Rabu (3/3) itu juga bisa dibuka, yang pasti teman-teman tidak perlu risau kami berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja dengan cepat tidak tunda pekerjaan," ungkapnya dalam konferensi pers, Jumat (26/2).
Pembukaan gelombang 13 akan dilaksanakan berbarengan dengan pengumuman peserta lolos di gelombang 12.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, PMO telah menutup pendaftaran gelombang 12 pada pukul 12.00 WIB. Selanjutnya, PMO akan mulai melakukan verifikasi atas data calon peserta.
Denni mengatakan jumlah pendaftar sudah melebihi kuota yang disediakan pada gelombang 12, yakni 600 ribu orang. Namun, ia tidak menjabarkan total pelamar yang masuk.
"Ketika ditutup hari ini pendaftarnya sudah sangat banyak, jadi kami sudah tutup jam 12.00 WIB siang tadi,"ujarnya.
Selanjutnya, PMO menargetkan hasil seleksi dapat diumumkan pada pekan depan. Ia menjelaskan PMO tidak bisa memberikan kepastian pengumuman karena verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) peserta harus berkoordinasi dengan sejumlah pihak.
Misalnya, PMO harus memastikan peserta yang mendaftar bukan berasal dari TNI dan Polri dengan cara verifikasi data NIK dengan PT Asabri (Persero).
PMO juga harus memastikan peserta bukanlah Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai BUMN, penerima bantuan sosial, dan lainnya yang tergolong bukan penerima Kartu Prakerja.
"Kami berusaha semaksimal mungkin minggu depan itu pengumuman tentang penerima Prakerja gelombang 12 dapat dilakukan. Kami berusaha maksimal mungkin Selasa (2/3) atau Rabu (3/3) paling lambat, semoga saja sudah bisa diumumkan," imbuhnya.
Data PMO mengungkapkan jumlah pendaftar Kartu Prakerja di 2020 lalu mencapai 43,8 juta orang di mana jumlah pendaftar terus bertambah di setiap gelombang. Dari jumlah tersebut, 5.978.619 orang di antaranya dinyatakan lolos seleksi.
Namun, dari jumlah tersebut 478.619 orang dicabut kepesertaannya karena tidak menggunakan insentif pelatihan yang dikirim akun peserta dalam waktu 30 hari pertama.
Dengan demikian, total peserta yang efektif memanfaatkan insentif pelatihan sebanyak 5,5 juta orang. Namun, peserta yang menyelesaikan pelatihan serta berhak mendapatkan insentif hanya 5,3 juta orang.