Jokowi Minta 19.900 Pedagang di Yogyakarta Segera Divaksin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta vaksinasi terhadap 19.900 pedagang di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, termasuk pedagang kali lima, pelaku usaha, dan penjaga toko, hingga karyawannya di Jalan Malioboro bisa segera diselesaikan.
Sebab, vaksinasi tersebut dapat meningkatkan perekonomian setempat, khususnya dari sektor pariwisata.
"Kami harapkan ini segera diselesaikan (vaksinasi), sehingga kami berharap ekonomi bisa pulih kembali, bisa bangkit kembali," tutur Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal pedagang dan pekerja sektor informal di Yogyakarta, Senin (1/3).
"Kemudian, pariwisata di Yogyakarta juga bisa bergeliat kembali dan menumbuhkan ekonomi yang ada di Yogyakarta," lanjutnya.
Diketahui, proses vaksinasi telah berjalan sejak 13 Januari 2021. Saat itu, Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin.
Setelah itu, pemerintah mulai mendistribusikan ke beberapa kelompok masyarakat yang masuk daftar prioritas.
Beberapa kelompok masyarakat tersebut, seperti tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan pekerja publik yang sering berhadapan dengan banyak orang atau memiliki mobilitas cukup tinggi.
Sementara, pemerintah juga baru saja menerbitkan aturan vaksinasi mandiri atau gotong royong.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 Tahun 2021 terkait Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Vaksinasi gotong royong adalah pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan atau karyawati, keluarga dan individu lain terkait dalam keluarga yang pendanaannya ditanggung atau dibebankan pada badan hukum atau badan usaha.
Artinya, seluruh pekerja yang ikut dalam program vaksinasi gotong royong tak dipungut biaya alias gratis. Biaya vaksinasi akan menjadi urusan perusahaan.
Jokowi menargetkan pelaksanaan vaksinasi covid-19 kepada sekitar 180 juta orang selesai dalam waktu satu tahun. Itu berarti, vaksinasi untuk ratusan juta orang itu ditargetkan rampung pada 13 Januari 2022 mendatang.