Perburuan Aset Berisiko Angkat Rupiah ke Rp14.245
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.245 per dolar AS pada Rabu (3/3) sore. Posisi tersebut menguat 0,56 persen dibandingkan perdagangan Selasa (2/3) sore di level Rp14.090 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.334 per dolar AS, atau melemah dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.307 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,02 persen, dolar Taiwan menguat 0,26 persen, won Korea Selatan menguat 0,26 persen, peso Filipina menguat 0,17 persen, rupee India menguat 0,61 persen, yuan China menguat 0,11 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,14 persen.
Sebaliknya yen Jepang melemah 0,19 persen dan bath Thailand terpantau melemah 0,23 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,06 persen, dolar Australia melemah 0,06 persen dan franc Swiss melemah 0,24 persen. Sedangkan dolar Kanada menguat 0,13 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan dolar disebabkan penurunan imbal hasil obligasi atau Treasury AS. Hal ini mendorong investor untuk beralih ke aset-aset berisiko.
"Imbal hasil Treasury AS turun untuk hari keempat berturut-turut setelah melompat ke level tertinggi dalam setahun tahun selama minggu sebelumnya, tetapi masih mendekati level 1,4 persen," ucapnya dalam riset tertulis, Rabu (3/3).
Sementara dari dalam negeri, penguatan rupiah didorong oleh optimisme pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke level 4,5-5,3 persen di tahun ini. Prediksi tersebut sejalan dengan pemulihan perekonomian global yang diperkirakan akan tumbuh di rentang 4,0-5,5 persen.
Kemudian, aktivitas manufaktur masih berada pada level ekspansif yakni 50,9 pada Februari 2021, dan indeks kepercayaan konsumen juga terus membaik serta permintaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus meningkat.
"Berdasarkan perkembangan tersebut, pemulihan ekonomi Indonesia sudah berada pada jalur yang tepat. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang mampu menurunkan angka kematian sembari mempertahankan kinerja ekonomi yang relatif baik," terangnya.
Dalam perdagangan sore ini, Ibrahim rupiah memprediksi rupiah menguat tajam 80 poin di level Rp14.245 per dolar AS. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan bergerak di rentang Rp14.210-14.270 per dolar AS.
(hrf/agt)