Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia bukan bangsa yang menyukai proteksionisme. Menurutnya, sejarah membuktikan bahwa proteksionisme akan merugikan bangsa itu sendiri.
"Kita bukan bangsa yang menyukai proteksionisme karena sejarah membuktikan proteksionisme merugikan," ucap Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021, Kamis (4/3).
Meski begitu, Jokowi menekankan bahwa Indonesia tak boleh menjadi korban dari praktik yang tidak adil dari raksasa digital dunia. Pasalnya, transformasi digital harus menguntungkan semua pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perkembangan digital harus mendorong UMKM. Kekuatan digital harus dimanfaatkan, harus memberdayakan UMKM yang kecil-kecil," jelas Jokowi.
Ia juga berharap kontribusi ekspor UMKM dapat meningkat ke depannya. Sebab, kontribusinya sejauh ini hanya 13 persen terhadap ekspor nasional.
Sementara, ia memerintahkan Kementerian Perdagangan untuk menambah pasar ekspor. Misalnya, ke Afrika Selatan dan Eropa Timur.
Lihat juga:Jokowi: Gaungkan Benci Produk Luar Negeri |
"Jangan terjebak pada pasar ekspor yang itu-itu saja, sekarang tumbuh pasar-pasar yang harus digarap secara serius," ucap Jokowi.
Kepala negara menambahkan bahwa Kementerian Perdagangan juga harus mempercepat penyelesaian perundingan perdagangan dengan negara-negara potensial. Hal itu nantinya akan menambah pasar ekspor baru Indonesia.
"Uni Eropa tolong ini Pak Menteri (Muhammad Lutfi) didorong segera selesai dan negara-negara lain segera dirampungkan," jelas Jokowi.