Jokowi: Pemerintah Kembali Beri UMKM Insentif dan Stimulus

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mar 2021 14:22 WIB
Presiden Jokowi menyatakan pemerintah akan kembali menggelontorkan insentif untuk sektor UMKM.
Presiden Jokowi menyatakan pemerintah akan kembali menggelontorkan insentif untuk sektor UMKM.(Muchlis - Biro Pers).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah akan kembali menggelontorkan insentif untuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini agar UMKM mampu menyelamatkan diri dan membantu memulihkan ekonomi pasca pandemi covid-19.

"Pemerintah terus berkomitmen mendorong peran pelaku UMKM dalam upaya pemulihan ekonomi, pemerintah akan kembali memberikan insentif dan stimulus (untuk UMKM)," ucap Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Hipmi 2021, Jumat (5/3).

Jokowi menyatakan pemerintah juga gencar mendorong kemitraan perusahaan-perusahaan besar dengan UMKM. Kemitraan itu diharapkan bisa menaikkan kualitas UMKM di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada tahap pertama kolaborasi investor dengan UMKM telah tereksekusi Rp1,5 triliun. Ini angka lumayan besar dan kami harap meningkat terus pola-pola seperti ini ke depannya," tutur Jokowi.

Di sisi lain, ia mencium ada praktik predatory pricing dalam perdagangan di Indonesia. Jika dibiarkan, hal tersebut akan membunuh sektor UMKM.

Predatory pricing adalah strategi usaha yang menetapkan harga jual barang atau jasa di bawah rata-rata, sehingga membuat pesaing tak bisa memberikan harga serupa dan terpaksa gulung tikar.

"Ini bisa membunuh yang kecil-kecil, ini sudah saya sampaikan ke Pak Menteri Perdagangan (Muhammad Lutfi)," kata Jokowi.

Sebagai informasi, pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp186,81 triliun untuk dukungan kepada UMKM dan korporasi dalam program PEN 2021. Dana itu akan dikucurkan untuk subsidi bunga UMKM sebesar Rp31,95 triliun dan bantuan produktif usaha mikro (BPUM) sebesar Rp17,34 triliun.

Lalu, subsidi imbal jasa penjaminan (IJP) sebesar Rp8,51 triliun serta penyertaan modal negara (PMN) kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) sebesar Rp58,76 triliun. Kemudian, penempatan dana pemerintah sebesar Rp66,99 triliun dan dukungan lainnya Rp3,27 triliun.

[Gambas:Video CNN]



(aud/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER