OECD Kerek Proyeksi Laju Ekonomi Dunia 2021 Jadi 5,6 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mar 2021 11:03 WIB
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global seiring bergulirnya program vaksin covid-19.
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global seiring bergulirnya program vaksin covid-19. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Co-operation and DevelopmentOECD) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 5,6 persen pada Selasa (9/3). Angka ini naik sebesar 1,4 persen dari proyeksi sebelumnya yang dibuat pada Desember 2020 lalu.

Revisi dilandasi oleh mulai bergulirnya program vaksin covid-19 dan stimulus jumbo Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden senilai US$1,9 triliun. Keduanya dinilai akan mengangkat prospek ekonomi dunia secara signifikan.

"Prospek ekonomi global telah meningkat secara nyata dalam beberapa bulan terakhir yang dibantu oleh vaksinasi bertahap yang efektif, juga pengumuman dukungan fiskal tambahan di beberapa negara. Ini menjadi tanda bahwa ekonomi bergerak lebih baik," ungkap Kepala Ekonom OECD Laurence Boone dikutip dari AFP, Selasa (9/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkat kebijakan Biden, organisasi yang berpusat di Prancis ini memperkirakan ekonomi AS mampu tumbuh 6,5 persen tahun ini. Prediksi itu naik tajam sebesar 3,3 persen dari perkiraan sebelumnya.

Ramalan dibuat dengan asumsi produksi dunia secara keseluruhan kembali ke tingkat sebelum pandemi pada pertengahan 2021.

Namun, untuk saat ini hanya China, India, dan Turki yang berhasil melampaui produksi level sebelum pandemi. Sementara, negara lainnya masih bervariasi.

"Meskipun prospek global membaik, produksi dan pendapatan di banyak negara akan tetap di bawah level yang diharapkan sebelum pandemi pada akhir 2022," katanya.

Boone menyebut kebijakan prioritas terbaik ialah menyuntikkan vaksin secepat mungkin guna menyelamatkan kehidupan sekaligus ekonomi.

"Ada risiko besar yang memengaruhi proyeksi ekonomi kami, terutama kecepatan vaksinasi. Yang kami tahu adalah semakin cepat negara melakukan vaksinasi, semakin cepat mereka bisa membuka kembali ekonominya," jelas dia.

Inggris, yang juga telah meluncurkan program vaksin dengan cepat mendapat revisi kenaikan 0,9 persen menjadi 5,1 persen. Proyeksi lebih optimis dari pemerintah Inggris yang menurunkan prediksinya pada pekan lalu.

Sementara, OECD hanya merevisi tipis untuk pertumbuhan di Uni Eropa, yakni 0,3 persen lebih baik menjadi 3,9 persen karena melancarkan program vaksin lebih lambat.

[Gambas:Video CNN]



(wel/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER