Menurutnya, satu-satunya cara untuk mendorong konsumsi masyarakat adalah penanganan covid-19. Apabila pandemi sudah terkendali, ia meyakini konsumsi masyarakat kembali bergeliat.
"Kalau dari sisi kredit super mikro yang didorong tapi proses pemulihan kesehatan tidak didorong, maka tidak optimal dampaknya (kredit super mikro), jadi tidak hanya dari suplai tapi juga demand," katanya.
Tantangan lainnya, lanjutnya, adalah kompetisi usaha yang semakin ketat. Pasalnya, variasi peluang usaha yang muncul dari kredit super mikro ini cenderung terbatas, lantaran dananya dibatasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, para alumni Kartu Prakerja dituntut harus kreatif untuk memenangkan persaingan tersebut.
Lihat juga:5 Syarat Alumni Kartu Prakerja Dapat KUR |
"Misalnya, ketika dapat kredit super mikro, paling masyarakat terpikirkan untuk dagang kaki lima, sedangkan pedagang sudah banyak jadi bersaing. Ini yang jadi tantangan bagi mereka khususnya yang baru buka usaha," jelasnya.
Terpisah, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyatakan secara umum tujuan dari program KUR tersebut baik.
Peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan tetapi juga akses permodalan. Namun, ia mempertanyakan sejauh mana pelatihan singkat Kartu Prakerja mampu menjadi bekal bagi alumni untuk terjun ke dunia usaha, khususnya bagi alumni yang baru mulai merintis usaha.
"Berusaha mandiri tidak sesederhana ketika mereka kerja sama dengan orang lain, harus punya kemampuan manajemen, kreativitas, dan sebagainya. Itu bukan masalah sederhana dan itu tidak mungkin dalam jangka pendek dengan hanya ikuti pelatihan," terangnya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan pemerintah untuk tak asal menyalurkan KUR kepada alumni Kartu Prakerja. Ia minta fasilitas itu diberikan kepada alumni yang benar-benar layak mendapatkan dana tersebut.
Salah satunya dengan memastikan bahwa usaha yang dilakoni alumni tersebut memiliki prospek ke depannya, melalui assessment (penilaian) berdasarkan indikator rill di lapangan.
Dengan demikian, maka penyaluran kredit betul-betul berdampak pada perekonomian.
"Jangan gunakan asumsi, asumsinya orang yang sudah ikut Prakerja punya kemampuan dan asumsi lagi setelah mereka punya kemampuan lalu dapatkan akses KUR. Selanjutnya, diasumsikan ada penciptaan lapangan kerja segitu dan ada penciptaan nilai tambah dari enterpreunership baru," terangnya.
Melansir laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, program KUR super mikro secara umum memiliki plafon kredit maksimal Rp10 juta. Tahun ini, pemerintah menggelontorkan dana KUR sebesar Rp253 triliun, naik dari 2020 yang sebesar Rp220 triliun.