Jokowi Fokus 3 Zona Hijau untuk Bangkitkan Pariwisata Bali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan mendorong kebangkitan sektor pariwisata di Provinsi Bali yang terdampak pandemi covid-19. Hal ini melalui fokus pada pembukaan sektor pariwisata pada tiga zona hijau di Pulau Dewata.
"Dengan kami fokus di tiga zona ini, kebangkitan sektor pariwisata di Provinsi Bali akan dimulai, dan akan kami evaluasi setiap minggu bagaimana perkembangan di kawasan-kawasan ini dan pada umumnya di Provinsi Bali," ujarnya usai meninjau vaksinasi massal di Puri Saren Agung, Gianyar, Bali melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (16/3).
Ketiga zona hijau yang dimaksud adalah Ubud, Sanur, dan Nusa Dua. Kepala negara meyakini para wisatawan baik asing maupun domestik akan merasa nyaman bepergian di zona hijau, sehingga mendorong aktivitas pariwisata di Bali.
"Kami harapkan ini menjadi kawasan hijau, zona hijau yang nantinya bisa kami buka penuh untuk turis, sehingga nanti mereka merasa aman dan nyaman tinggal di Bali," imbuhnya.
Ia menambahkan pembukaan sektor pariwisata di tiga zona tersebut, maupun di Bali secara umum tetap akan mempertimbangkan perkembangan kasus covid-19. Oleh sebab itu, Jokowi berharap proses vaksinasi di Bali berjalan dengan lancar sehingga angka penularan pun semakin landai.
Setelah angka penularan covid-19 landai, ia memastikan pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah akan mulai membuka sektor pariwisata di Bali secara perlahan.
"Tapi saat ini kami harus berbicara apa adanya, masih memerlukan tahapan-tahapan menuju ke sebuah situasi yang normal dan kami harapkan kita semuanya masih pada posisi waspada," ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) hanya 141 ribu kunjungan pada Januari 2021. Jumlahnya merosot tajam 89,05 persen dibandingkan dengan posisi Januari 2020, yakni sebanyak 1,2 juta kunjungan.
Kepala BPS Suhariyanto menyatakan penurunan kunjungan wisman juga terjadi secara bulanan atau dibandingkan dengan Desember 2020 sebesar 13,9 persen. Pada Desember 2020, jumlah kunjungan wisman tercatat sebanyak 164 ribu orang.
"Pandemi ini membawa dampak luar biasa ke sektor pariwisata dan dukungannya, dan pasar utama wisman masih lakukan pelarangan, beberapa negara Eropa masih lockdown," ungkap Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual.