Pengusaha ritel dan pengusaha mal menaruh harap bulan ramadan dan perayaan lebaran 2021 bisa mendongkrak daya beli masyarakat. Sehingga, penjualan ritel, termasuk kunjungan ke mal meningkat.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin optimistis penjualan ritel meningkat. Namun, ia tak yakin peningkatannya akan sebesar sebelum pandemi covid-19.
Pasalnya, hingga saat ini pemerintah masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pandemi covid-19 belum sepenuhnya dapat diatasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai pengusaha kami optimis ada peningkatan. Tapi kalau titik balik ke posisi semula peningkatannya belum. Perlahan lah, karena ini kan tergantung kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah juga," ucapnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (16/3).
Menurut Solihin, pada kondisi sebelum pandemi, penjualan ritel di bulan puasa dan Idul Fitri bisa melonjak hingga 12 persen. Untuk penjualan ritel fesyen, peningkatan penjualannya bahkan bisa mencapai 15 persen.
Namun untuk tahun ini, ia belum bisa memprediksi berapa persen peningkatan penjualan ritel modern. Jika peningkatannya melebihi rata-rata kenaikan pada bulan puasa dan Idul Fitri sebelum pandemi, hal tersebut bisa jadi momentum untuk mendorong pemulihan ritel modern.
"Kita lihat nanti, apakah belanja masyarakat bisa sebesar 2019 apa tidak? Karena tumpuan kami di puasa dan lebaran ini," ungkapnya.
Lihat juga:Kemenhub Izinkan Mudik Lebaran Tahun Ini |
Dihubungi terpisah, Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan juga mengaku optimistis bulan puasa dan lebaran bakal meningkatkan kunjungan masyarakat ke mal.
Namun, menurutnya, peningkatan tersebut hanya bersifat sementara. Usai Idul Fitri, kunjungan dan transaksi masyarakat di mal akan kembali menurun lantaran masih adanya pembatasan kegiatan masyarakat.
"Okupansi bisa lah kita naik 15-20 persen. Tapi itu juga masih belum kayak posisi normal. Dulu bisa naik sampai 40 persen," ucapnya.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah juga belum bisa mempercepat program vaksinasi covid-19. Sehingga masyarakat masih khawatir bepergian.
Untuk mendorong masyarakat kembali berbelanja ke mal, ia juga meminta pemerintah segera melakukan vaksinasi terhadap para pedagang atau merchant yang ada di mal.
Jika hal ini berhasil dilakukan, maka kondisi mal akan lebih baik meski belum dapat meraup keuntungan.
"Jadi, kuncinya memang keyakinan masyarakat untuk berbelanja itu, supaya aman, mereka kembali belanja dan mal ramai lagi," tandasnya.
(hrf/bir)