Orang Miskin Butuh 6 Tahun 'Naik Derajat' Karena Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 17 Mar 2021 19:14 WIB
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menilai orang miskin di Indonesia butuh waktu lebih lama untuk keluar dari jurang kemiskinan karena pandemi covid-19. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan masyarakat miskin di Indonesia kini butuh waktu lebih lama untuk keluar dari jurang kemiskinan atau 'naik kelas' ke kalangan menengah, yaitu sekitar enam tahun. Hal ini terjadi karena pandemi covid-19.

Suharso mengatakan semula pemerintah menargetkan orang miskin di Indonesia bisa naik kelas menjadi tidak miskin setidaknya dalam tiga tahun. Target ini sudah dibarengi dengan sejumlah bantuan sosial (bansos) agar mereka bisa benar-benar naik kelas.

Tapi gara-gara pandemi covid-19, kini orang miskin butuh waktu lebih lama untuk naik kelas. Sebab, pandemi membuat mereka tertahan di zona kemiskinan, bahkan beberapa di antaranya jatuh lebih miskin lagi dari sebelumnya.

"Targetnya seharusnya tiga tahun (sudah naik kelas), tetapi rata-rata enam tahun sekarang ini," ucap Suharso saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Rabu (17/3).

Masalahnya, ketika enam tahun sudah terlewati pun, belum tentu seluruh masyarakat miskin naik kelas.

Hitung-hitungan Bappenas, kemungkinan cuma 28-34 persen dari total orang miskin di Indonesia yang benar-benar bisa mengubah status dari miskin jadi tidak miskin.

"Yang sukses itu baru 28-34 persen, jadi selebihnya belum lulus," ujarnya.

Oleh karena itu, perlu berbagai kebijakan untuk mendorong pemulihan ekonomi, sehingga bisa menyelamatkan masyarakat miskin. Selain itu, juga mempercepat proses naik kelas mereka.

"Kuncinya di sini sebenarnya adalah peningkatan produktivitas," imbuhnya.

Maka dari itu, pemerintah memberikan berbagai program pengentasan kemiskinan di bidang produktivitas, misalnya Kartu Prakerja hingga Padat Karya Tunai.

"Supaya benar-benar mereka bisa lolos dan lulus, kemudian mengurangi kemiskinan kronis, sehingga pada 2024 kita bisa (tingkat kemiskinan) nol persen atau sekurang-kurangnya tinggal 3 juta (penduduk miskin)," pungkasnya.



(uli/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK