Beras Jabar Surplus, Ridwan Kamil Minta Pusat Tunda Impor

CNN Indonesia
Rabu, 17 Mar 2021 17:26 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat menunda rencana impor beras.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat menunda rencana impor beras.(CNN Indonesia/Bisma Septalisma).
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat menunda rencana impor beras. Pasalnya, Jawa Barat tercatat surplus beras hingga 322 ribu ton hingga April 2021.

Menurut pria yang disapa Emil tersebut, jika impor tetap digulirkan akan merugikan petani di Jabar. Berbeda jika kondisi di lapangan kekurangan beras maka impor akan didukung pemerintah daerah.

"Pertama, kami ini (di Jawa Barat) surplus beras. Kedua, sebentar lagi mau panen raya. Kalau tiba-tiba impor beras, maka bisa kebayang kan harganya kebanting," kata Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (17/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Wali Kota Bandung itu khawatir bila impor terjadi, maka petani yang berjuang untuk mencari kesejahteraan jadi hilang. Sehingga, pihaknya mengusulkan agar pusat menunda atau meniadakan impor beras.

"Sehingga kami memberikan usulan agar impor beras ditunda atau ditiadakan sehubungan dengan surplus panen kami," katanya.

Dengan surplus tersebut, menurut Emil, pemerintah pusat bisa mengambil produksi beras asal Jabar. Dia pun mengaku telah berkomunikasi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Jawa Barat perihal rencana impor beras ini. Dalam audiensinya, Gapoktan juga turut mempertanyakan impor tersebut.

"Tadi dari Cirebon curhat, biasa Bulog beli 120 ribu ton sampai 130 ribu ton, sekarang menurunkan menjadi 21 ribu ton. Masa sudah beras banyak, impor pula kan begitu. Kalau posisinya krisis beras, saya kira masuk akal ya tapi ini surplus di Jabar," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar Dadan Hidayat mengatakan kebutuhan beras warga Jabar berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 6 juta ton setiap tahun atau 128,4 kilogram perkapita per tahun.

Dari data BPS itu diketahui panen dari Januari-April ada surplus beras sampai 320 ribu ton sampai April mendatang.

"Jumlah penduduk Jawa Barat sekarang kan ada di kisaran 49,35 juta orang. Kalau saya hitung-hitungan kasar itu memerlukan beras kurang lebih 6 juta ton untuk setiap tahun. Tadi yang disampaikan oleh gubernur adalah hitung-hitungan kami dari kacamata panen bulan Januari, Februari, Maret, dan April ada potensi panen," papar Dadan.

[Gambas:Video CNN]



(hyg/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER