Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.407 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (19/3) sore. Mata uang Garuda menguat tipis 0,02 persen dibandingkan perdagangan Kamis (18/3) sore di level Rp14.410 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.476 per dolar AS atau melemah tipis dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.412 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,20 persen, dolar Singapura menguat 0,14 persen, peso Filipina menguat 0,13 persen, rupee India menguat 0,02 persen, yuan China menguat 0,04 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,19 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya dolar Taiwan melemah 0,24 persen, won Korea Selatan melemah 0,65 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,02 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,19 persen dan dolar Australia melemah 0,12 persen. Sebaliknya, dolarKanada menguat 0,16 persen dan franc Swiss menguat 0,05ersen.
Senior Business Manager PT. Royal Trust Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan penguatan rupiah masih dipengaruhi faktor eksternal yaknikebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) yang mengindikasikan belum akan menaikkan suku bunga acuan meski perekonomian AS membaik.
Sementara dari dalam negeri, tidak ada faktor fundamental yang turut mendorong penguatan. Hanya saja, kata dia, keputusan pemerintah untuk tidak melarang mudik lebaran memberikan sentimen positif terhadap pasar karena munculnya optimisme pemulihan ekonomi.
Lihat juga:OJK Sebut Pasar Modal Mulai Pulih |
"Dari dalam negeri sendiri tak ada faktor fundamental soalnya pemerintah sudah bisa ditebak bahwa PPKM mikro diperpanjang, IHSG juga membaik, dan tidak adanya larangan mudik saya kira jadi faktor pendorong juga," ucapnya kepada CNNIndonesia.com.
Pekan depan, ia memprediksi pergerakan rupiah tak akan jauh berbeda dengan pekan ini karena minimnya rilis data perekonomian yang dapat mengubah sentimen pasar secara drastis.
"Pekan depan saya rasa masih sama karena data ekonomi enggak ada yang dirilis. Biasanya faktor eksternal juga masih seperti saat ini. Range pergerakan rupiah di kisaran Rp14.400 sampai Rp14.500 per dolar AS," tandasnya.