Mengintip Stok dan Harga Beras di Tengah Wacana Impor

CNN Indonesia
Rabu, 24 Mar 2021 16:35 WIB
Pemerintah berencana impor beras tahun ini dengan mempertimbangkan posisi cadangan Bulog. Berikut rinciannya.
Pemerintah berencana impor beras tahun ini dengan mempertimbangkan posisi cadangan Bulog. Berikut rinciannya. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan impor beras 1 juta-1,5 juta ton dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan untuk menjaga pasokan di dalam negeri, sehingga harga tetap terkendali.

"Salah satu yang penting adalah penyediaan beras dengan stok 1 juta-1,5 juta," ucap Airlangga beberapa waktu lalu, dikutip Rabu (24/3).

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengamini rencana tersebut. Menurutnya, keputusan tersebut diambil dengan perhitungan yang matang dengan ketersediaan di Perum Bulog.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lutfi menjelaskan terdapat notulen rapat di tingkat kabinet yang menyatakan bahwa Perum Bulog harus memiliki cadangan beras atau iron stock sebanyak 500 ribu ton. Pengadaan beras tersebut bisa berasal dari impor.

Sementara, ia mendapatkan informasi bahwa stok beras Bulog saat ini hanya 800 ribu ton. Jumlah itu termasuk sisa beras impor pada 2018 yang sebanyak 270 ribu ton sampai 300 ribu ton.

Menurut Lutfi, beras hasil impor pada 2018 kemungkinan akan turun mutu. Alhasil, jika stok saat ini dikurangi sisa beras impor, maka jumlahnya bisa di bawah 500 ribu ton.

Di sisi lain, Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menilai impor beras tak perlu dilakukan karena produksi beras diprediksi meningkat tahun ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang ia terima, produksi beras pada Januari-April 2021 bisa tembus 14,54 juta ton.

Jumlah tersebut naik dibandingkan dengan posisi Januari-April 2019 yang sebanyak 13,63 juta ton dan Januari-April 2020 yang sebanyak 11,46 juta ton. Dengan kata lain, BPS memprediksi produksi beras naik sekitar 3 juta ton dari tahun lalu.

Lalu, data stok beras di Perum Bulog yang diterima Ombudsman tercatat 883.585 ton per 14 Maret 2021. Jumlah itu terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang sebanyak 859.877 ton dan komersial sebanyak 23.708 ton.

Ombudsman memproyeksi stok CBP Perum Bulog pada akhir April 2021 tembus 1 juta ton. Itu berarti, stok CBP sudah memenuhi batas minimal yang sebanyak 500 ribu ton.

Sementara, harga beras terpantau masih terjaga dalam beberapa hari terakhir atau sejak rencana impor menjadi buah bibir banyak pihak.

Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS), rata-rata harga beras kualitas medium I per 24 Maret 2021 sebesar Rp11.800 per kg. Harganya stagnan sejak 18 Maret.

Serupa, harga beras kualitas medium II juga terpantau stagnan di angka Rp11.600 per kg sejak 18 Maret-24 Maret 2021. Lalu, harga beras kualitas super I sejak 18 Maret-24 Maret 2021 stagnan sebesar Rp13.100 per kg.

Kemudian, rata-rata harga beras kualitas super II per hari ini sebesar Rp12.700 per kg. Angkanya juga stagnan sejak 18 Maret 2021.

Di sisi lain, rata-rata harga beras kualitas bawah I naik tipis dari Rp10.750 per kg menjadi Rp10.800 per kg hari ini. Hal yang sama juga terjadi pada harga beras kualitas bawah II yang naik dari Rp10.450 per kg menjadi Rp10.500 per kg.

[Gambas:Video CNN]



(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER