Pemerintah memberikan fasilitas fiskal sebesar Rp255 miliar untuk 16 juta bulk vaksin covid yang datang Kamis (25/3) ini. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan insentif itu diberikan dalam bentuk bea masuk, PPN Impor dan juga PPh pasal 22 Impor.
"Selain fasilitas fiskal tersebut, (pemerintah) juga memberikan percepatan pengeluaran barang atas importasi vaksin covid-19," katanya Kamis (24/3).
Dante melanjutkan vaksin tersebut diangkut oleh pesawat Garuda Indonesia dan akan dibawa dengan 3 unit truk ke PT Bio Farma (Persero) untuk diproduksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kedatangan 16 juta bulk vaksin tersebut, total Indonesia telah memiliki 53,5 juta bulk vaksin sampai saat ini.
"Tentu saja setelah diproduksi akan dievaluasi baik secara mutu oleh Badan POM sebelum nanti dijadikan vaksin yang akan digunakan masyarakat," jelasnya.
Ia juga mengatakan ketersediaan vaksin sangat vital untuk dijaga demi memuluskan program vaksinasi yang dijalankan pemerintah.
Hingga saat ini, Kemenkes mencatat sudah 6 juta orang divaksinasi. Dari jumlah itu, 3 juta di antaranya sudah diberikan dosis kedua.
"Jadi kita sudah melakukan 9 juta suntikan untuk gerakan vaksinasi hingga hari ini," terang Dante.
Menurutnya, sejak vaksinasi dan evaluasi atas ketersediaan fasilitas rumah sakit dilaksanakan, sejumlah data menunjukkan hasil cukup menggembirakan.
"Angka tenaga kesehatan yang terpapar covid juga sudah menurun, serta terjadi penurunan kasus aktif covid-19 di seluruh Indonesia dan penurunan bed occupancy rate di seluruh rumah sakit vertikal yang kami evaluasi di indonesia. Ini membuktikan vaksin memberikan manfaat besar dan mengurangi resiko terjadinya keparahan akibat covid-19," tandasnya.
(hrf/agt)