Bulog Bakal 'Rayu' Arab Saudi untuk Beli Beras RI

CNN Indonesia
Senin, 29 Mar 2021 18:43 WIB
Dirut Bulog Budi Waseso menjajaki komunikasi dengan Arab Saudi terkait rencana pembelian beras Indonesia.
Dirut Bulog Budi Waseso menjajaki komunikasi dengan Arab Saudi terkait rencana pembelian beras Indonesia. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menuturkan akan menjajaki komunikasi dengan Arab Saudi terkait rencana pembelian beras Indonesia. Sebelumnya, Arab Saudi berencana melakukan impor beras dari Tanah Air.

"Ekspor beras kita ke Arab Saudi nanti akan dibicarakan lagi sesuai kepastian terkait produksi dan kualitas beras yang sesuai dengan permintaan mereka," terang Buwas, sapaan akrabnya, saat konferensi pers virtual, Senin (29/3).

Saat ini, komunikasi dengan Arab Saudi masih terbilang awal karena baru dilakukan lagi pada awal tahun ini. Terakhir kali, komunikasi terhenti karena pandemi covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pandemi pula yang kemudian membatalkan keinginan Arab Saudi mengambil beras Indonesia. Padahal sebelumnya, Buwas mengklaim Arab Saudi akan mengimpor beras dari dalam negeri sekitar 100 ribu ton per bulan.

Tapi, rencana itu gagal di tengah jalan karena pandemi. Sebab, pemerintah Arab Saudi tidak lama menerapkan kebijakan penguncian wilayah alias lockdown usai covid-19 mewabah di negara tersebut.

"Ini tinggal dibicarakan lagi. Tahun lalu, awal 2020 itu kita sudah kontrak, Arab Saudi meminta ke kita tiap bulan kontrak 100 ribu ton, tapi terhenti karena covid-19. Ini akan kita jajaki kembali," jelasnya.

Sejauh ini, belum ada estimasi lagi dari Buwas apakah kemungkinan ekspor beras ke Arab Saudi akan berkuota sama seperti tahun lalu atau tidak.

Lebih lanjut, ia memastikan stok beras di dalam negeri cukup, sehingga Indonesia tidak perlu mengimpor beras. Malah, RI bisa mengekspor beras. Proyeksinya, stok akan mencapai 1,4 juta ton beras pada Juni 2022 usai panen raya petani.

"Produksi beras kita berkualitas, maka kita akan bisa ekspor ke depan," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER