22 Perusahaan Antre IPO, BEI Tak Lihat Ada Unicorn

CNN Indonesia
Kamis, 01 Apr 2021 14:44 WIB
BEI mencatat ada 22 perusahaan yang mengantre pencatatan saham di bursa sampai 30 Maret kemarin, tapi tidak ada satu pun BUMN maupun unicorn.
BEI membeberkan hingga 30 Maret 2021, tercatat ada 22 perusahaan yang mengantre atau berada dalam pipeline pencatatan saham BEI. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan hingga 30 Maret 2021, tercatat ada 22 perusahaan yang mengantre atau berada dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo memastikan dari daftar itu tidak terdaftar perusahaan BUMN maupun unicorn.

Sementara, dari skalanya, Laksono menjabarkan tujuh perusahaan merupakan aset skala kecil atau aset di bawah Rp50 miliar, 10 perusahaan skala menengah atau aset antara Rp50 miliar-Rp250 miliar. Kemudian, lima perusahaan aset skala besar atau aset di atas Rp250 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data kami sampaikan dari 22 perusahaan dalam pipeline tersebut, belum ada yang perusahaan BUMN maupun unicorn," jelasnya kepada wartawan, Kamis (1/4).

Laksono menyebut akan ada dua perusahaan yang diharapkan melantai segera. Sementara itu, secara sektoral dua perusahaan dari sektor energi, tiga perusahaan sektor material dasar, dua perusahaan sektor industri, dan dua perusahaan konsumer non-siklikal.

Lalu, enam perusahaan sektor konsumer siklikal, tiga perusahaan sektor properti dan real estate, tiga perusahaan sektor teknologi, dan satu perusahaan sektor infrastruktur.

Hingga akhir Maret 2021, BEI mencatat sudah ada 11 perusahaan yang melantai di bursa.

"Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah total IPO fundraiser, meningkat 11 persen, yaitu dari Rp2,7 triliun menjadi Rp3 triliun," jelasnya.

Dari sisi jumlah pipeline juga terjadi peningkatan sebesar 120 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Laksono menyebut itu menggambarkan besarnya kepercayaan dan optimisme para pengusaha di Indonesia akan pemulihan perekonomian dan juga terhadap Pasar Modal Indonesia pada 2021.

"Dengan melihat kondisi di atas, setelah kuartal I ini kami optimis prospek IPO 2021. Hal ini tentunya didukung oleh kebijakan pemerintah terkait dengan penanganan pandemi saat ini dan kebijakan dari regulator pasar modal yang tentunya akan membuat kondisi pasar modal Indonesia kondusif, sehingga perusahaan yang melakukan IPO dan melakukan pencatatan saham meningkat," tutupnya.

[Gambas:Video CNN]



(wel/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER